Thursday, February 20, 2014

Mengungkapkan Cinta Kepada Anak

Bulan Februari identik dengan bulan cinta, bulan kasih sayang. Karena di bulan Februari ada satu tanggal yang kerap dirayakan sebagai Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari.

Dekorasi warna pink atau simbol hati kemudian merebak di berbagai tempat hiburan. Penjualan cokelat dan bunga melonjak drastis. Hari Valentine sering menjadi harinya anak muda.

Apakah cinta perlu dirayakan di hari tertentu? Apakah cinta hanya ditujukan untuk pasangan kekasih?

Sumher gambar: http://www.sheknows.com
Ayah, Ibu... Sebagai orangtua kita juga perlu mengungkapkan cinta atau kasih sayang kepada anak-anakkita. Namun, kebanyakan orangtua sungkan mengatakan "Papa/Mama sayang kamu" dikarenakan pengalaman masa lalu mereka sendiri. Kebanyakan orangtua dulunya ketika kanak-kanak tidak pernah mendapatkan ungkapan sayang dari orangtua mereka sehingga mereka tidak perlu mengatakannya kepada anaknya juga. Padahal, mengatakan "Papa/Mama sayang kamu" kepada anak kita adalah perlu agar anak merasa yakin dirinya dicintai.

Selain mengungkapkan rasa cinta secara lisan, Meri Wallace dalam artikelnya menyebutkan beberapa cara orangtua dalam mengemukakan cinta kepada anak-anak:

1. Pastikan meluangkan waktu sejenak dengan anak-anak kita, meski hanya duduk di sampingnya selama beberapa menit. Jangan lupa tanyakan, "Hari ini ngapain saja, Nak?" sebagai tanda perhatian orangtua terhadap anak. Ingatlah bagi seorang anak, waktu kebersamaan adalah bentuk perhatian, dan perhatian adalah bentuk cinta.

2. Berikan sentuhan fisik seperti pelukan, kecupan, atau tepukan di bahunya untuk menunjukkan seberapa dekatnya kita sebagai orangtua dengan anak-anak kita.

3. Sesibuk apa pun pekerjaan kita sebagai orangtua, selalu ambil waktu sebentar untuk mendengarkan apa yang ingin dikatakan anak kepada diri kita. Jika memang saat itu Ayah/Ibu sedang sangat sibuk, beritahukan kepada mereka, "Papa/Mama ingin mendengarkan kamu, tetapi kasih Papa/Mama waktu untuk menyelesaikan pekerjaan Papa/Mama dulu ya."

4. Pujilah anak kita sesering mungkin, khususnya untuk kelakuan baik mereka. Pujian dapat menambah kepercayaan diri anak.

5. Selalu berterima kasihlah kepada anak untuk perbuatan kecil yang mereka lakukan, seperti "Terima kasih ya sudah mengambilkan tas Papa." Ungkapan terima kasih kepada anak akan menunjukkan bahwa anak merasa dia adalah anak yang baik. Dan menjadi anak yang baik berarti anak merasa dicintai.

6. Katakan maaf apabila kita secara sengaja atau tidak telah melukai perasaan anak. Kebanyakan orangtua enggan mengatakan maaf karena mereka tidak berani bertanggung jawab atas kesalahan mereka. Kebanyakan orangtua takut bila mereka mengaku salah artinya mereka telah menjadi orangtua yang buruk. Padahal dengan mengakui salah, artinya kita sebagai orangtua menunjukkan betapa kita peduli dengan perasaan/perbuatan kita sendiri.

7. Berilah kejutan kepada anak-anak kita seseskali untuk menyenangkan mereka. Kejutan itu dapat berupa sesuatu yang mereka senangi.

Wednesday, February 12, 2014

Ahli Membaca Bintang

Sumber gambar: www.ceritakecil.com
Hiduplah seorang ahli membaca bintang yang menghabiskan waktunya melihat susunan bintang-bintang di angkasa. Setiap malam, dia selalu melihat bintang-bintang dan meramalkan apa yang terjadi di masa depan.

Pada suatu malam, saat dia sedang berjalan sambil melihat bintang, tiba-tiba dia terpleset dan masuk ke dalam lubang. Dia pun langsung menjerit. Jeritannya terdengar oleh seseorang yang kebetulan lewat. Orang ini lalu menolong si ahli perbintangan keluar dari lubang.

Kemudian, dia bertanya, "Bagaimana bisa kamu  terjatuh ke dalam lubang?" Si ahli membaca bintang ini menjawab, "Saya terlalu sibuk melihat bintang-bintang sampai lupa melihat ada lubang di bawah sana."

Orang yang membantu ahli membaca bintang ini berkata lagi, "Apalah gunanya melihat bintang-bintang di atas, tetapi kamu gagal melihat apa yang ada di bawah kakimu? Lebih baik kamu memperhatikan apa yang ada di hadapanmu daripada meramalkan apa yang terjadi di masa depan."

Setelah mendengar itu, dengan rasa malu si ahli membaca bintang ini menyetujui apa yang dikatakan oleh orang tersebut.

Pesan moral: Lebih baik memperhatikan atau mengurusi kenyataan yang ada di depan daripada masa depan yang belum jelas.