Wednesday, September 11, 2013

Mendidik Anak Untuk Punya Rasa Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan sikap untuk menerima akibat yang muncul karena perbuatan kita sendiri. Tanggung jawab juga merupakan sikap untuk melaksanakan kewajiban kita dengan sepenuh hati. Dengan memiliki rasa tanggung jawab, saat seorang anak kelak beranjak dewasa, dia akan menjadi anak yang berani mengakui kesalahan, tidak cengeng, tidak manja, dan mandiri. Di lingkungan masyarakat, orang yang bertanggung jawab adalah orang yang dapat diandalkan dan dipercaya.

Rasa tanggung jawab bukan sifat keturunan (genetik), melainkan sifat yang dapat dididik. Oleh karena itu, anak-anak perlu dibiasakan sejak kecil untuk memiliki rasa tanggung jawab. Memang tidak mudah pada awalnya mengajari anak untuk bertanggung jawab. Mengingat pentingnya rasa tanggung jawab untuk masa depan anak, sebagai orangtua haruslah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat anak mengerti tentang rasa tanggung jawab.

Berikut adalah beberapa cara untuk mendidik anak memiliki rasa tanggung jawab:

1. Jadilah teladan
Pertama-tama, orangtua perlu menjadi teladan yang baik bagi anak-anak untuk mengajari apa itu tanggung jawab. Menjadi orangtua yang bertanggung jawab adalah menjadi orangtua yang mencukupi kebutuhan anak. Selain itu, peduli dan peka terhadap perkembangan anak.

2. Beri tugas yang dapat dikerjakan anak dengan sendirinya
Ketika anak sudah mengerti nasihat orangtua, contoh sederhana mendidik anak bertanggung jawab, seperti meminta anak menyusun buku sendiri, mandi sendiri, berpakaian sendiri, mengerjakan PR tanpa disuruh, atau merapikan mainan setelah habis bermain. Mungkin akan terasa sulit pada awalnya. Anak mungkin akan mengerjakan apa yang diminta dengan ogah-ogahan. Bersabarlah. Orangtua dapat memberikan bantuan dalam kadar tertentu. Setelah anak terbiasa, biarkan anak mengerjakannya sendiri dan orangtua hanya perlu memeriksa atau mengawasi.

3. Beri teguran atau hukuman
Saat anak lupa atau tidak melaksanakan tugas atau kewajibannya, beri teguran. Untuk kelalaian yang lebih parah, dapat diberikan hukuman. Hal ini dapat mengajari anak bahwa ketika orang lalai melaksanakan suatu tugas akan menerima konsekuensi yang tidak enak baginya.

4. Beri pujian
Sebaliknya, beri pujian, seperti, “Anak pintar, anak baik” kepada anak yang telah berhasil melaksanakan tugas-tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab.

No comments:

Post a Comment