Friday, January 31, 2014
Wednesday, January 29, 2014
Usaha Pencegahan Banjir
Di bulan Januari ini, hujan turun deras sekali hingga menimbulkan banjir di mana-mana. Wah, sekolah Adik-adik pasti ada yang diliburkan akibat banjir. Jangan senang dulu. Memang Adik-adik tidak perlu belajar. Tetapi, akibat banjir juga, Adik-adik jadi tak bisa ke mana-mana. Tak bisa ke mall, tak bisa ke taman, tak bisa ke rumah saudara. Hanya bisa terus-terusan di rumah. Apakah senang? Tidak kan ya...
Apa penyebab datangnya banjir? Apakah karena hujan saja? Hmm... sepertinya tidak Adik-adik. Banjir memang bisa muncul karena hujan yang turun dengan sangat deras. Tetapi, banjir juga bisa terjadi akibat perbuatan manusia itu sendiri, seperti sampah yang menumpuk di selokan atau sungai atau penebangan hutan.
Hujan tak bisa kita cegah. Tetapi, sampah yang menumpuk di sungai dapat kita atasi. Kota Jakarta adalah milik warga kota Jakarta. Sudah seharusnya setiap warga menjaga kebersihan kota ini. Berikut ini ada sejumlah usaha sederhana agar terhindar dari banjir:
1. Membersihkan selokan atau got dari sampah atau kotoran lainnya
Selokan yang tidak bersih akan menghambat aliran air menuju ke sungai. Air dari selokan bisa meluap dan masuk ke rumah.
2. Buanglah sampah pada tempatnya (tidak ke selokan/got, ke sungai, atau ke jalan raya)
Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya adalah kebiasaan yang harus dibiasakan sejak kecil. Sampah yang dibuang ke selokan, sungai, atau di sembarang tempat adalah akar permasalahan utama banjir sering terjadi. Mari biasakan membuang sampah di tempat semestinya, dimulai dari diri kita sendiri, lalu tularkan ke anak-anak kita.
3. Lakukan penghijauan di halaman rumah
Jangan ubah halaman rumah menjadi beton. Tetapi, tanamilah dengan tanaman-tanaman hias atau tanami pohon. Tumbuhan hijau dapat menyerap air yang turun dari hujan.
Apa penyebab datangnya banjir? Apakah karena hujan saja? Hmm... sepertinya tidak Adik-adik. Banjir memang bisa muncul karena hujan yang turun dengan sangat deras. Tetapi, banjir juga bisa terjadi akibat perbuatan manusia itu sendiri, seperti sampah yang menumpuk di selokan atau sungai atau penebangan hutan.
Hujan tak bisa kita cegah. Tetapi, sampah yang menumpuk di sungai dapat kita atasi. Kota Jakarta adalah milik warga kota Jakarta. Sudah seharusnya setiap warga menjaga kebersihan kota ini. Berikut ini ada sejumlah usaha sederhana agar terhindar dari banjir:
1. Membersihkan selokan atau got dari sampah atau kotoran lainnya
Selokan yang tidak bersih akan menghambat aliran air menuju ke sungai. Air dari selokan bisa meluap dan masuk ke rumah.
Selokan penuh sampah dapat membuat aliran air tidak lancar. Sumber gambar: nailafithria.blogspot.com |
Kerja bakti membersihkan selokan. Sumber gambar: www.radar-karawang.com |
Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya adalah kebiasaan yang harus dibiasakan sejak kecil. Sampah yang dibuang ke selokan, sungai, atau di sembarang tempat adalah akar permasalahan utama banjir sering terjadi. Mari biasakan membuang sampah di tempat semestinya, dimulai dari diri kita sendiri, lalu tularkan ke anak-anak kita.
Sumber gambar: hedisasrawan.blogspot.com |
Sumber gambar: komikmuslimah.blogspot.com |
Jangan ubah halaman rumah menjadi beton. Tetapi, tanamilah dengan tanaman-tanaman hias atau tanami pohon. Tumbuhan hijau dapat menyerap air yang turun dari hujan.
Sumber gambar: www.rimanews.com |
Monday, January 20, 2014
Pelajaran Berharga Dari Seekor Laba-Laba Kecil
Alkisah, seorang Raja ingin merebut kembali negerinya yang sedang dikuasai oleh seorang penguasa. Raja ini lalu bertempur dengan penguasa tersebut. Sayang sekali, Raja ini kalah dari pertempuran itu akibat tentaranya kalah jumlah. Kekalahan itu membuat Sang Raja syok. Sang Raja juga menjadi stres. Semangat hidupnya menghilang. Dia memilih untuk bersembunyi di suatu tempat dan tidak mau menampakkan wajahnya lagi di hadapan orang lain.
Pada suatu hari, Sang Raja mengambil tempat persembunyian di sebuah gua. Ketika dia menatap langit-langit
gua, dia melihat sebuah peristiwa menarik. Dia melihat ada seekor laba-laba kecil sedang membangun sarangnya di langit-langit gua. Laba-laba itu merayap dari dinding ke dinding, dan dengan lincah menghubungkan benang demi benang yang ia keluarkan dari tubuhnya. Tiba-tiba salah satu benang laba-laba itu putus mengakibatkan laba-laba itu terjatuh. Meskipun terjatuh, laba-laba itu tetap memanjat lagi. Bukan hanya sekali laba-laba itu terjatuh. Laba-laba itu sempat beberapa kali terjatuh, tetapi ia tidak menyerah menuntaskan pekerjaannya. Dan, pada akhirnya ia berhasil membangun sarangnya dengan sempurna.
Melihat laba-laba itu terjatuh berkali-kali lalu bisa bangkit lagi, Sang Raja kemudian berpikir, "Jika laba-laba kecil itu dapat menghadapi kegagalan dengan berani, mengapa aku harus menyerah dengan mudah. Aku akan melakukan segala yang kubisa sampai memenangkan pertempuran." Usaha laba-laba itu dalam membangun sarang telah memberikan semangat dan keberanian baru pada diri Sang Raja.
Sang Raja keluar dari tempat persembunyiannya. Dia lalu mengumpulkan semua tentara terhebatnya. Dia mencoba menyerang kembali negeri yang ingin direbutnya. Namun, dia kalah lagi. Tetapi, sekarang ia tidak langsung menyerah dan bersembunyi. Dia terus mencoba sampai akhirnya ia berhasil merebut kembali negerinya dari tangan seorang penguasa. Sang Raja telah berhasil memulihkan kerajaannya. Semua ini berkat laba-laba kecil. Laba-laba kecil itu telah mengajarkan Sang Raja bahwa usaha yang keras dengan terus-menerus adalah kunci keberhasilan.
Pada suatu hari, Sang Raja mengambil tempat persembunyian di sebuah gua. Ketika dia menatap langit-langit
gua, dia melihat sebuah peristiwa menarik. Dia melihat ada seekor laba-laba kecil sedang membangun sarangnya di langit-langit gua. Laba-laba itu merayap dari dinding ke dinding, dan dengan lincah menghubungkan benang demi benang yang ia keluarkan dari tubuhnya. Tiba-tiba salah satu benang laba-laba itu putus mengakibatkan laba-laba itu terjatuh. Meskipun terjatuh, laba-laba itu tetap memanjat lagi. Bukan hanya sekali laba-laba itu terjatuh. Laba-laba itu sempat beberapa kali terjatuh, tetapi ia tidak menyerah menuntaskan pekerjaannya. Dan, pada akhirnya ia berhasil membangun sarangnya dengan sempurna.
Melihat laba-laba itu terjatuh berkali-kali lalu bisa bangkit lagi, Sang Raja kemudian berpikir, "Jika laba-laba kecil itu dapat menghadapi kegagalan dengan berani, mengapa aku harus menyerah dengan mudah. Aku akan melakukan segala yang kubisa sampai memenangkan pertempuran." Usaha laba-laba itu dalam membangun sarang telah memberikan semangat dan keberanian baru pada diri Sang Raja.
Sang Raja keluar dari tempat persembunyiannya. Dia lalu mengumpulkan semua tentara terhebatnya. Dia mencoba menyerang kembali negeri yang ingin direbutnya. Namun, dia kalah lagi. Tetapi, sekarang ia tidak langsung menyerah dan bersembunyi. Dia terus mencoba sampai akhirnya ia berhasil merebut kembali negerinya dari tangan seorang penguasa. Sang Raja telah berhasil memulihkan kerajaannya. Semua ini berkat laba-laba kecil. Laba-laba kecil itu telah mengajarkan Sang Raja bahwa usaha yang keras dengan terus-menerus adalah kunci keberhasilan.
Tuesday, January 14, 2014
Membuat Anak Terhindar Dari Penyakit
Di Indonesia awal tahun baru seringkali disambut oleh cuaca hujan. Hujan deras yang sering turun, lalu disertai angin kencang dapat membuat orangtua resah terhadap kesehatan anak. Ketika musim hujan, batuk pilek adalah penyakit yang sering diderita oleh orang-orang. Dalam skala ringan, batuk pilek mungkin tidak terlalu mengganggu. Tetapi, bila sudah dalam skala parah seperti disertai demam, tentu sudah saatnya mendapat perawatan serius.
Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Apa yang perlu dilakukan agar anak tetap fit meskipun cuaca hujan lebat? Tentu yang pertama, jangan biarkan anak berlama-lama bermain hujan. Ketika anak sudah terlanjur basah kuyup, gantilah secepatnya pakaian anak dengan pakaian kering.
Agar dapat terhindar dari penyakit, orangtua perlu meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh anak. Orangtua seringkali salah berpikir: bermain hujan dapat membuat anak jadi sakit. Padahal, belum tentu. Dengan memiliki imun atau daya tahan tubuh yang baik, anak tidak akan mudah cepat sakit meski tersiram air hujan berlama-lama.
Untuk meningkatkan daya tahun tubuh anak, kunci pertamanya adalah pada makanan. Agar daya tahan tubuh tetap terjaga, anak perlu mendapat banyak asupan makanan kaya protein tinggi. Contoh makanan kaya protein, yaitu ikan, ayam, susu, dan telur. Yoghurt juga baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Bagaimana bila anak sudah terlanjur batuk dan pilek? Jika anak sudah terlanjur batuk, cobalah mengkonsumsi madu. Madu dipercaya efektif untuk mengurangi batuk. Sementara itu, untuk dapat mengurangi gejala pilek, cobalah meminum sop ayam.
Selain makanan, adalah tidur atau istirahat, kunci kedua meningkatkan daya tahan tubuh. Anak yang kurang tidur sangat mudah terkena batuk dan pilek. Jika anak sudah terlihat tidak enak badan, jangan ragu meminta anak lebih banyak beristirahat.
Inilah tips kecil dari Kidtozz untuk menyiasati anak agar terhindar dari penyakit selama musim hujan.
Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Apa yang perlu dilakukan agar anak tetap fit meskipun cuaca hujan lebat? Tentu yang pertama, jangan biarkan anak berlama-lama bermain hujan. Ketika anak sudah terlanjur basah kuyup, gantilah secepatnya pakaian anak dengan pakaian kering.
Agar dapat terhindar dari penyakit, orangtua perlu meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh anak. Orangtua seringkali salah berpikir: bermain hujan dapat membuat anak jadi sakit. Padahal, belum tentu. Dengan memiliki imun atau daya tahan tubuh yang baik, anak tidak akan mudah cepat sakit meski tersiram air hujan berlama-lama.
Untuk meningkatkan daya tahun tubuh anak, kunci pertamanya adalah pada makanan. Agar daya tahan tubuh tetap terjaga, anak perlu mendapat banyak asupan makanan kaya protein tinggi. Contoh makanan kaya protein, yaitu ikan, ayam, susu, dan telur. Yoghurt juga baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Bagaimana bila anak sudah terlanjur batuk dan pilek? Jika anak sudah terlanjur batuk, cobalah mengkonsumsi madu. Madu dipercaya efektif untuk mengurangi batuk. Sementara itu, untuk dapat mengurangi gejala pilek, cobalah meminum sop ayam.
Selain makanan, adalah tidur atau istirahat, kunci kedua meningkatkan daya tahan tubuh. Anak yang kurang tidur sangat mudah terkena batuk dan pilek. Jika anak sudah terlihat tidak enak badan, jangan ragu meminta anak lebih banyak beristirahat.
Inilah tips kecil dari Kidtozz untuk menyiasati anak agar terhindar dari penyakit selama musim hujan.
Subscribe to:
Posts (Atom)