Sumber: anneahira.com |
Di awal kehidupan anak-anak, emosi dan perilaku adalah kekuatan yang dominan dalam tumbuh kembang mereka. Namun, di saat anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif (berpikir) dan verbal (berbicara) mereka, kata-kata mulai memainkan peran utama dalam kehidupan mereka.
Kita dapat melihat saat ini kejahatan bisa terjadi di mana-mana. Sebagai orangtua, kita dapat memilih apakah ingin anak-anak kita kelak sebagai bagian dari masalah itu atau tidak. Kejahatan seringkali disebabkan oleh perasaan benci, dengki, atau dendam. Dengan kata lain, kekurangan kasih sayang.
Sebagai orangtua, kita tentu dapat mulai mengajarkan nilai-nilai kasih kepada anak dengan kata-kata yang bermuatan cinta dan kasih sayang. Kita dapat menggunakan kata-kata untuk membantu anak-anak untuk menghargai dan menanamkan nilai kasih sayang di dalam pikiran dan kehidupan mereka sehari-hari.
Kita tidak perlu menggunakan kata-kata yang terlalu panjang. Tetapi cukup menggunakan kata-kata yang singkat, misalkan, "berbagi adalah kepedulian." Maka, ketika anak bertanya, "Mengapa aku harus berbagi?" Jawabannya adalah, "Karena kamu harus peduli." Mengajarkan berbagi kepada anak dapat mengurangi keegoisan mereka di samping mengajarkan anak tentang kasih dan kepedulian.
Masalah klasik anak adalah pertengkaran. Seringkali anak-anak bertengkar kemudian dilanjutkan dengan aksi pemukulan. Hal ini jelas tidak baik. Namun, kita harus mengajarkan kepada anak untuk meminta maaf. Tak jarang anak merasa enggan untuk meminta maaf. Tentu, sebagai orangtua kita bisa mengatakan kepada mereka bahwa meminta maaf adalah perbuatan baik. Oleh sebab itu, kata-kata yang dapat digunakan adalah "Maaf adalah perbuatan baik".
Kasih sayang dapat muncul dari empati, sehingga kita dapat menanamkan kepada anak dengan kata-kata sebagai berikut: "Rasakan apa yang mereka rasakan". Setiap kali anak kita melakukan sesuatu yang tidak baik, misalnya, tidak mau berbagi kue atau mainannya, mari berkata bertanya kepadanya, "Bagaimana perasaanmu, Nak jika kamu ingin bermain dengan mainan temanmu, tapi dia tidak ingin berbagi denganmu?" dan "Bagaimana perasaan temanmu jika kamu mau berbagi dengan dia?"
Masih banyak lagi, kata-kata lain yang dapat kita gunakan untuk mengajarkan nilai kasih sayang kepada anak. Karena itu, mulailah lebih sering menggunakan kata-kata yang positif. Jangan remehkan kata-kata. Kalau kita sebagai orangtua dapat menggunakan kata-kata yang tepat, anak-anak kita kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh cinta dan kasih.