Sumber gambar: www.multiplemayhemmamma.com |
Ada beberapa alasan anak-anak mengutarakan kebohongan:
1. Belum dapat membedakan realitas dan fantasi
Anak-anak masih imajinatif, terutama mereka yang masih usia prasekolah (2-7 tahun). Seorang anak yang bermimpi ingin memiliki anjing bisa saja menceritakan bahwa dia punya seekor anjing di rumah kepada kawan-kawannya padahal sebenarnya tidak ada. Anak mungkin menganggap ucapannya itu bukan kebohongan.
Anak-anak usia prasekolah masih kesulitan membedakan hal-hal yang nyata dengan yang fantasi. Ketika anak mulai masuk ke usia sekolah dasar, anak-anak baru mulai mengerti perbedaan antara imajinasi dan kenyataan. Pada usia ini, anak juga sudah dapat merasa bersalah bila mengatakan hal yang tidak benar.
2. Menyenangkan hati orang lain
Anak-anak berbohong demi membuat orang lain senang. Contoh kasus, guru bertanya kepada anak, "Apakah PR-nya sudah dikerjakan?" Mungkin anak akan menjawab, "Iya." Anak melakukannya semata-mata demi mendapatkan pujian. Pada kasus ini, anak-anak mengucapkan kebohongan karena mereka pikir kebohongan adalah sesuatu yang dapat membawa kebaikan.
3. Menghindari hukuman
Anak-anak sangat takut terhadap hukuman. Mereka khawatir dengan apa yang akan mereka dapatkan saat mereka ketahuan berbuat sesuatu yang salah. Anak berbohong untuk melindungi mereka dari hukuman.
No comments:
Post a Comment