Thursday, December 26, 2013
Tuesday, December 17, 2013
Mengajarkan Empati Kepada Anak
Anak perlu belajar merasakan kesedihan orang lain, menghibur orang lain, dan membantu mereka yang sedang mengalami kesulitan. Ini adalah bentuk empati. Empati perlu dipupuk sejak dini. Pengajaran empati sudah dapat dilakukan dari usia prasekolah, saat anak sudah mulai berinteraksi dengan teman sebaya.
Empati adalah kemampuan merasakan apa yang orang lain rasakan. Empati dapat mencegah
seseorang berperilaku jahat atau kurang baik kepada orang lain. Empati akan membuat anak dapat peduli dengan keadaan orang lain. Dia akan dapat menahan perilaku dan perkataannya agar tidak sampai melukai perasaan orang lain.
Melatih empati anak adalah tugas dari orangtua. Tentu saja ini adalah tantangan tersendiri. Kita sama-sama tahu bahwa anak masih cenderung bersikap egois. Bagaimana mungkin mereka diminta memahami perasaan orang lain, karena terkadang mereka pun sulit memahami perasaan diri mereka sendiri.
Mengajari empati dapat dimulai dari kebiasaan sederhana, yaitu menolong. Misalkan, Ibu meminta anak membantu mengambil benda yang diinginkan. "Nak, tolong ambilkan tas Ibu."
Kebiasaan lain terkait dengan empati adalah berbagi. Ajarkan anak untuk berbagi kepada orang lain. Misalkan, "Nak, bagi snack-mu dengan temanmu ya." Berbagi tidak hanya melulu soal benda, tetapi tenaga, kepintaran, dan lain sebagainya. Jika memiliki seorang adik, tidak ada salahnya kakak membantu adik mengerjakan PR.
Menolong orang lain, berbagi dengan orang lain akan membuat anak mampu melihat bahwa ada kepentingan orang lain yang harus diperhatikan selain dirinya sendiri.
Pengajaran empati yang terbaik adalah melalui contoh. Orangtua juga harus menjadi teladan yang baik. Orang perlu mencontohkan kepada anak bagaimana membantu dan berbagi dengan orang lain. Selain melalui contoh, anak juga dapat diajarkan melalui kisah dongeng atau pengalaman orangtua.
Empati bermanfaat bagi kehidupan, khususnya ketika bermasyarakat. Anak yang memiliki empati akan disenangi. Dengan sendirinya, ia akan mudah mendapat teman.
Empati adalah kemampuan merasakan apa yang orang lain rasakan. Empati dapat mencegah
seseorang berperilaku jahat atau kurang baik kepada orang lain. Empati akan membuat anak dapat peduli dengan keadaan orang lain. Dia akan dapat menahan perilaku dan perkataannya agar tidak sampai melukai perasaan orang lain.
Melatih empati anak adalah tugas dari orangtua. Tentu saja ini adalah tantangan tersendiri. Kita sama-sama tahu bahwa anak masih cenderung bersikap egois. Bagaimana mungkin mereka diminta memahami perasaan orang lain, karena terkadang mereka pun sulit memahami perasaan diri mereka sendiri.
Mengajari empati dapat dimulai dari kebiasaan sederhana, yaitu menolong. Misalkan, Ibu meminta anak membantu mengambil benda yang diinginkan. "Nak, tolong ambilkan tas Ibu."
Kebiasaan lain terkait dengan empati adalah berbagi. Ajarkan anak untuk berbagi kepada orang lain. Misalkan, "Nak, bagi snack-mu dengan temanmu ya." Berbagi tidak hanya melulu soal benda, tetapi tenaga, kepintaran, dan lain sebagainya. Jika memiliki seorang adik, tidak ada salahnya kakak membantu adik mengerjakan PR.
Menolong orang lain, berbagi dengan orang lain akan membuat anak mampu melihat bahwa ada kepentingan orang lain yang harus diperhatikan selain dirinya sendiri.
Pengajaran empati yang terbaik adalah melalui contoh. Orangtua juga harus menjadi teladan yang baik. Orang perlu mencontohkan kepada anak bagaimana membantu dan berbagi dengan orang lain. Selain melalui contoh, anak juga dapat diajarkan melalui kisah dongeng atau pengalaman orangtua.
Empati bermanfaat bagi kehidupan, khususnya ketika bermasyarakat. Anak yang memiliki empati akan disenangi. Dengan sendirinya, ia akan mudah mendapat teman.
Tuesday, December 3, 2013
Wajib Belajar
Tidak terada semester ganjil ini mau berakhir. Tentu saja di penghujung semester, anak-anak sekolah akan menghadapi pekan Ujian Akhir Sekolah (UAS). Namanya ujian gunanya menguji seberapa kita menguasai materi yang diajarkan guru di sekolah.
Di saat UAS, anak-anak akan sibuk belajar. Adik-adik, kita semua belajar supaya pengetahuan kita banyak dan menjadi anak pintar. Untuk menyemangati Adik-adik yang sedang menghadapi UAS, Kidtozz share sebuah video.
Lagu Wajib Belajar ciptaan R.N. Sutarmas dan H. Winarno, dinyanyikan oleh Merpati Choir. Lagu Wajib Belajar ini merupakan lagu nasional.
Di saat UAS, anak-anak akan sibuk belajar. Adik-adik, kita semua belajar supaya pengetahuan kita banyak dan menjadi anak pintar. Untuk menyemangati Adik-adik yang sedang menghadapi UAS, Kidtozz share sebuah video.
Lagu Wajib Belajar ciptaan R.N. Sutarmas dan H. Winarno, dinyanyikan oleh Merpati Choir. Lagu Wajib Belajar ini merupakan lagu nasional.
Tuesday, November 26, 2013
Petani dan Putra-Putra Malasnya
Hiduplah seorang petani yang bekerja keras di suatu desa. Sayangnya, sifat kerja keras petani ini tidak menurun kepada tiga anaknya. Mereka pemalas meski mereka terlahir dengan badan kuat dan sehat.
Petani ini merasa perlu mengajarkan arti kerja keras kepada ketiga putranya ini. Jadi, petani ini memiliki sebuah ide. Ia memanggil semua anaknya dan berkata, “Putra-putraku, ke mari. Ayah sudah menyimpan harta karun di tanah pertanian kita. Carilah sampai ketemu dan kalian boleh memiliki harta tersebut sesudah menemukan.”
Ketiga putranya mendengar hal itu langsung bergembira. Mereka segera menuju ke ladang dan mulai mencari. Mereka menggali di setiap sudut ladang tersebut.
Petani itu lalu berkata kepada ketiga putranya, “Putra-putraku, kalian sudah membuat tanah di ladang ini berlubang-lubang. Sangat cocok untuk dipakai untuk menanam. Sekarang mari kita bercocok tanam!” Jadi ketiga putra itu mulai bercocok tanam.
Hari demi hari berganti. Seketika, tanaman-tanaman di ladang itu mulai siap dipanen. Putra-putra sang petani terlihat senang. Ayahnya berkata kepada mereka, “Putra-putraku inilah harta karun sesungguhnya yang ingin kuberikan kepada kalian.”
Petani ini merasa perlu mengajarkan arti kerja keras kepada ketiga putranya ini. Jadi, petani ini memiliki sebuah ide. Ia memanggil semua anaknya dan berkata, “Putra-putraku, ke mari. Ayah sudah menyimpan harta karun di tanah pertanian kita. Carilah sampai ketemu dan kalian boleh memiliki harta tersebut sesudah menemukan.”
Ketiga putranya mendengar hal itu langsung bergembira. Mereka segera menuju ke ladang dan mulai mencari. Mereka menggali di setiap sudut ladang tersebut.
Petani itu lalu berkata kepada ketiga putranya, “Putra-putraku, kalian sudah membuat tanah di ladang ini berlubang-lubang. Sangat cocok untuk dipakai untuk menanam. Sekarang mari kita bercocok tanam!” Jadi ketiga putra itu mulai bercocok tanam.
Hari demi hari berganti. Seketika, tanaman-tanaman di ladang itu mulai siap dipanen. Putra-putra sang petani terlihat senang. Ayahnya berkata kepada mereka, “Putra-putraku inilah harta karun sesungguhnya yang ingin kuberikan kepada kalian.”
Wednesday, November 13, 2013
Bermain Video Game Ada Manfaatnya Juga Buat Anak
Sumber gambar: www.tophostgames.com |
Asalkan, orangtua dapat membatasi anak dalam bermai video game, sebetulnya ada sejumlah manfaat dari bermain video game:
1. Mengajari anak untuk pemecahan masalah dan kreativitas
Video game mampu mengembangkan kemampuan berpikir anak. Video game umumnya terdiri dari sejumlah level atau taraf kesulitan. Tiap level memiliki tantangan tersendiri. Anak-anak harus mengerti bagaimana cara ia menyelesaikan satu level. Kalau tidak, ia tidak akan dapat melaju ke level berikutnya. Dalam hal ini, kreativitas anak juga akan terasah. Selain itu, bermain video game juga mengajarkan anak untuk berencana dan membuat keputusan.
2. Menambah pengetahuan
Sejumlah video game mengandung muatan sejarah dan kebudayaan. Beberapa video game mengambil nuansa sejarah yang betulan ada, seperti permainan Dynasty Warrior. Jadi, bermain video game bisa mengenalkan kepada sejarah, geografi, kebudayaan, persoalan sosial politik. Selain itu, karena video game kebanyakan berbahasa asing, seperti Inggris dan Jepang. Anak-anak bisa saja terpacu minatnya untuk belajar bahasa Inggris atau Jepang.
3. Membantu mendapatkan teman
Video game yang dimainkan online bisa membantu anak mendapatkan teman-teman baru dari berbagai belahan dunia. Bukan berarti game yang tidak dimainkan online, tidak bisa untuk mendapatkan teman baru. Kecenderungan anak ketika berkumpul bersama adalah membicarakan hobi. Ketika hobi anak sama, yaitu bermain video game, apalagi game yang dimainkan sama, dapat membuat anak-anak bisa saling dekat satu sama lain.
4. Melatih koordinasi mata-tangan
Beberapa jenis video game harus ada kerja sama yang baik antara tangan dan mata untuk dapat menang. Terutama, video game berjenis olahraga atau pertarungan harus lah dimainkan dengan cepat dan tepat.
5. Mengurangi perasaan stres
Bermain video game dapat mengurangi perasaan jenuh atau beban masalah. Bermain video game dapat memberikan efek menyenangkan.
Sesuatu yang baik ketika dilakukan berlebihan tentu menjadi tidak baik lagi. Orangtua harus dapat mengawasi kebiasaan anak bermain video game.
Monday, November 4, 2013
Mary Had a Little Lamb
Adik-adik, pernah dengar nama Old MacDonald? Itu lho yang punya berbagai macam hewan di ladangnya. Kalau belum tahu, nonton dulu videonya.
Anak perempuan bernama Mary mungkin tidak memiliki piaraan sebanyak Pak MacDonald, tetapi Mary punya satu ekor anak domba kecil berbulu putih (bahasa Inggris anak domba adalah lamb) yang setia kawan. Ke mana pun Mary pergi, anak dombanya selalu mengikuti dia. Bahkan, ke sekolah sekalipun.
Anak domba Mary membuat teman-teman di sekolah tertawa dan senang. Guru Mary di sekolah mencoba mengusirnya karena membawa anak domba ke sekolah adalah melanggar aturan. Tapi anak domba Mary tidak mau pergi. "Mengapa si anak domba sangat sayang dengan Mary?" tanya anak-anak. "Ya, itu karena Mary juga sangat sayang dengan anak dombanya," jawab Pak Guru.
Begitulah cuplikan kisah Mary Had a Little Lamb. Kalau sudah tahu kisahnya, sekarang saatnya bernyanyi.
Anak perempuan bernama Mary mungkin tidak memiliki piaraan sebanyak Pak MacDonald, tetapi Mary punya satu ekor anak domba kecil berbulu putih (bahasa Inggris anak domba adalah lamb) yang setia kawan. Ke mana pun Mary pergi, anak dombanya selalu mengikuti dia. Bahkan, ke sekolah sekalipun.
Anak domba Mary membuat teman-teman di sekolah tertawa dan senang. Guru Mary di sekolah mencoba mengusirnya karena membawa anak domba ke sekolah adalah melanggar aturan. Tapi anak domba Mary tidak mau pergi. "Mengapa si anak domba sangat sayang dengan Mary?" tanya anak-anak. "Ya, itu karena Mary juga sangat sayang dengan anak dombanya," jawab Pak Guru.
Begitulah cuplikan kisah Mary Had a Little Lamb. Kalau sudah tahu kisahnya, sekarang saatnya bernyanyi.
Friday, November 1, 2013
Dua Orang Pengembara dan Seekor Beruang
Ada dua orang pengembara yang berteman baik. Pada hari libur mereka pergi ke sebuah hutan. Mereka sedang asyik menikmati pemandangan. Tiba-tiba seekor beruang besar keluar dari semak-semak. Mereka berdua ketakutan.
Salah satu pengembara yang tahu cara memanjat pohon langsung buru-buru memanjat ke sebuah pohon. Dia lupa memikirkan temannya yang tidak tahu cara memanjat.
Temannya yang tidak bisa memanjat berpikir sejenak. Dia pernah mendengar bahwa binatang tidak tertarik dengan hewan atau orang yang sudah mati. Lalu, dia pun berbaring ke tanah dan berpura-pura mati.
Beruang itu lalu mengendus-endus pengembara yang berpura-pura mati itu. Beruang itu mengira bahwa dia sudah mati. Beruang tersebut pun lalu memutuskan pergi.
Pengembara yang di atas pohon kemudian turun dari atas pohon. Kemudian, dia bertanya kepada temannya, “Kelihatannya beruang itu membisik-bisikkan sesuatu ke telingamu. Apa yang dia katakan?”
Temannya yang berbaring itu menjawab, “Iya benar. Beruang itu berkata untuk menjauh dari teman yang tidak peduli dengan temannya yang sedang dalam bahaya.”
Moral cerita ini: Masalah dapat menguji arti persahabatan
Thursday, October 31, 2013
Cara yang Baik dalam Menghukum Anak
Anak-anak belum mengenal mana yang baik dan buruk. Terkadang anak melakukan sesuatu yang buruk, seperti malas mengerjakan PR, berbohong, mengambil barang yang bukan miliknya, berkelahi dengan teman, dan sebagainya. Sebagai orangtua, mungkin Anda sudah cukup sabar melihat perilaku buruk anak yang tidak kunjung berubah. Anda pun sudah cukup sering mengomeli mereka.
Setelah bosan memarahi, mungkin sekarang saatnya memberikan sesuatu yang tidak mengenakkan kepada anak, yaitu hukuman. Tetapi, harus diperhatikan jangan menggunakan hukuman dalam bentuk kekerasan fisik Kekerasan fisik bisa membuat anak terganggu emosinya. Anak bisa saja melakukan tindakan kekerasan yang serupa dengan tindakan orangtuanya saat ia dewasa nanti.
Namun, ada sejumlah hukuman "baik" yang bisa diberikan kepada anak, di antaranya:
1. Memberikan anak sebuah tugas yang mesti ia kerjakan, misal menulis kalimat, "saya tidak boleh nakal," berulang-ulang.
2. Tidak mengizinkan anak melakukan aktivitas yang disukainya, misal bermain game, bermain internet, dan lain-lain.
3.Berikan hukuman time-out. Time-out adalah mengisolasikan (mengucilkan) anak ke dalam suatu ruang atau tempat tertentu. Bisa juga anak diminta duduk, berdiri, atau diam di tempat beberapa lama tanpa melakukan aktivitas tertentu. Selama time-out, pastikan tidak ada barang-barang yang dapat melukai anak atau menarik untuk dimainkan.
Selama time-out, anak tidak diajak bicara oleh siapa pun dan tidak mendapatkan perhatian apa pun, dengan kata lain, anak mengalami pengasingan komunikasi. Durasi waktu yang paling efektif adalah disesuaikan dengan usia anak. Misalnya, waktu time-out untuk anak usia 2 tahun adalah 2 menit, untuk anak usia 3 tahun adalah 3 menit.
Dalam melaksanakan hukuman, harus diingat hukuman harus dilaksanakan dengan konsisten ketika anak melakukan kesalahan yang sama. Namun, jangan terpaku pada perilaku buruk anak. Ketika anak melakukan sesuatu yang positif atau baik, imbangilah dengan pujian atau hadiah.
Setelah bosan memarahi, mungkin sekarang saatnya memberikan sesuatu yang tidak mengenakkan kepada anak, yaitu hukuman. Tetapi, harus diperhatikan jangan menggunakan hukuman dalam bentuk kekerasan fisik Kekerasan fisik bisa membuat anak terganggu emosinya. Anak bisa saja melakukan tindakan kekerasan yang serupa dengan tindakan orangtuanya saat ia dewasa nanti.
Namun, ada sejumlah hukuman "baik" yang bisa diberikan kepada anak, di antaranya:
1. Memberikan anak sebuah tugas yang mesti ia kerjakan, misal menulis kalimat, "saya tidak boleh nakal," berulang-ulang.
2. Tidak mengizinkan anak melakukan aktivitas yang disukainya, misal bermain game, bermain internet, dan lain-lain.
3.Berikan hukuman time-out. Time-out adalah mengisolasikan (mengucilkan) anak ke dalam suatu ruang atau tempat tertentu. Bisa juga anak diminta duduk, berdiri, atau diam di tempat beberapa lama tanpa melakukan aktivitas tertentu. Selama time-out, pastikan tidak ada barang-barang yang dapat melukai anak atau menarik untuk dimainkan.
Selama time-out, anak tidak diajak bicara oleh siapa pun dan tidak mendapatkan perhatian apa pun, dengan kata lain, anak mengalami pengasingan komunikasi. Durasi waktu yang paling efektif adalah disesuaikan dengan usia anak. Misalnya, waktu time-out untuk anak usia 2 tahun adalah 2 menit, untuk anak usia 3 tahun adalah 3 menit.
Dalam melaksanakan hukuman, harus diingat hukuman harus dilaksanakan dengan konsisten ketika anak melakukan kesalahan yang sama. Namun, jangan terpaku pada perilaku buruk anak. Ketika anak melakukan sesuatu yang positif atau baik, imbangilah dengan pujian atau hadiah.
Monday, October 28, 2013
Hari Sumpah Pemuda
Kidtozz mengucapkan selamat Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober.
Di hari Sumpah Pemuda adalah hari ketika para pemuda berkumpul bersama di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928. Para pemuda menetapkan bahwa kita adalah satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia!
Di hari Sumpah Pemuda adalah hari ketika para pemuda berkumpul bersama di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928. Para pemuda menetapkan bahwa kita adalah satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia!
Sumber Gambar: sejarah.kompasiana.com |
Sumber Gambar: okeshared.com |
Sunday, October 27, 2013
Kelinci dan Anjing
Seekor anjing yang kelaparan melihat seekor kelinci dari kejauhan. Kemudian, anjing tersebut mencoba menerkam si kelinci. Kelinci yang mengetahui dirinya sedang diburu, lalu berlari kencang. Setelah mengejarnya cukup lama, si anjing memutuskan berhenti mengejar karena sudah kelelahan. Seorang pengembala kambing yang melihat kejadian itu mengejek si anjing, "Ternyata kelinci itu larinya lebih hebat dari kamu." Si anjing menjawab, "Kamu tidak melihat perbedaan di antara kami berdua. Aku berlari mengejarnya untuk makan malam, tetapi kelinci itu berlari untuk menyelamatkan hidupnya."
Moral dari cerita ini: Dua orang melakukan hal yang sama tetapi bisa menghasilkan dampak yang berbeda, jika motivasinya berbeda. Motivasi yang lebih baik atau kuat akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Kelinci karena termotivasi untuk menyelamatkan hidupnya, larinya pun mendadak bisa lebih cepat.
Moral dari cerita ini: Dua orang melakukan hal yang sama tetapi bisa menghasilkan dampak yang berbeda, jika motivasinya berbeda. Motivasi yang lebih baik atau kuat akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Kelinci karena termotivasi untuk menyelamatkan hidupnya, larinya pun mendadak bisa lebih cepat.
Wednesday, October 23, 2013
Membangun Harga Diri Anak
Harga diri atau perasaan diri ini berharga adalah bagian terpenting dari kehidupan seseorang. Memiliki harga diri yang baik adalah rahasia mencapai hidup yang sukses dan bahagia. Percuma orang punya kecerdasan yang bagus bila dia tidak memiliki harga diri yang baik.
Anak bagaikan kertas putih yang bersih. Inilah masa ketika orangtua dapat "menuliskan" hal-hal yang positif ke dalam diri seorang anak. Tahun-tahun awal kehidupan kanak-kanak merupakan dasar pembentukan harga diri yang positif.
Bagaimana cara menanamkan harga diri yang positif ke dalam diri seorang anak? Berikut sebagian tips yang Kidtozz kutip dari Chabad.org:
1. Tunjukkan kasih sayang dan cinta tanpa syarat kepada anak
Berikan cinta tanpa syarat. Apapun kekurangan atau kondisi anak, terima dan cintailah dia apa adanya. Hubungan orangtua-anak harus dilandasi dengan kasih dan cinta. Sejak bayi, anak harus mendapatkan kasih sayang dan cinta dari orangtua sehingga anak akan merasa bahwa dirinya dicintai dan terlindungi setiap saat. Inilah modal awal anak untuk memiliki harga diri yang baik.
2. Memberikan pujian
Berikan pujian kepada anak sesering mungkin. Setiap anak melakukan sesuatu yang bagus dan benar, berilah pujian, namun jangan terlalu berlebihan. Berikan pujian dengan ucapan singkat dan wajar, seperti "Itu bagus", "Mama bangga sama kamu".
3. Kritik perilakunya, bukan orangnya
Anak-anak wajar melakukan kenakalan atau hal yang buruk. Namun, jangan mengkritik orangnya, seperti, "Dasar anak nakal" atau "dasar anak bodoh". Hal itu hanya mengurangi harga diri anak. Kritiklah perilakunya, "Mama tidak suka dengan anak yang tidak mau merapikan mainannya sendiri" atau "Mama tidak suka kamu malas".
4. Bicarakan hal-hal positif tentang anak di depan umum
Seringkali orangtua lebih suka membicarakan anak mengenai hal-hal yang buruk ketika berkumpul, seperti "betapa nakalnya anak saya", "anak saya malas sekali kalau disuruh belajar". Lebih baik bicarakan hal-hal yang baik, agar anak Anda tahu betapa bangganya dia menjadi anak dari orangtua Anda.
5. Jangan bandingkan anak Anda dengan anak orang lain
Setiap anak terlahir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jangan samakan anak Anda dengan anak-anak yang lain.
6. Jadilah orangtua yang punya harga diri yang positif juga!
Sebagai orangtua, lihatlah diri Anda sebagai seseorang yang positif. Orangtua yang kurang harga dirinya akan mengalami kesulitan membesarkan anak. Orangtua yang harga dirinya baik adalah orangtua yang tahu bahwa dia tidak sempurna tapi dapat menghargai dirinya sendiri, di samping selalu berusaha untuk tumbuh dan berkembang.
Monday, October 21, 2013
Twinkle Twinkle Little Star
Anak-anak pernah melihat bintang? Itu lho yang kerlap kerlip di malam hari. Sebelum tidur, mari menyanyikan lagu tentang bintang yuk. Barangkali nanti pas tidur bisa bermimpi menari bersama bintang seperti si burung hantu yang ada di video di bawah ini.
Hmm... Entah kenapa Kidtozz kok jadi sedih ya melihat video di atas. Kadang-kadang berpisah itu tidak menyenangkan ya. Tetapi tenang saja, berpisah itu hanya sementara, nanti pasti bertemu lagi. Sama seperti kita dapat selalu menjumpai bintang di malam hari.
Hmm... Entah kenapa Kidtozz kok jadi sedih ya melihat video di atas. Kadang-kadang berpisah itu tidak menyenangkan ya. Tetapi tenang saja, berpisah itu hanya sementara, nanti pasti bertemu lagi. Sama seperti kita dapat selalu menjumpai bintang di malam hari.
Tuesday, October 15, 2013
Friday, October 11, 2013
Anak Itik yang Buruk Rupa
Seringkali kita dilahirkan di lingkungan yang memberi cap kita sebagai seseorang yang buruk, aneh, dan pantas dijauhi. Namun, apabila kita mau melihat diri kita lebih dalam dan mau menyadari siapa diri kita sesungguhnya, sebenarnya semua orang itu hebat dan luar biasa di mata Tuhan. Dari itik yang buruk rupa, kita pun bisa menjelma menjadi seekor angsa yang cantik dan menawan. Kita hanya perlu mencari lingkungan yang mau menerima siapa kita apa adanya.
Berikut ini adalah potongan kisah mengenai anak itik yang buruk rupa yang menderita hidupnya di awal-awal, namun dia menemukan kebahagiaan setelah menjadi seekor angsa.
Cerita dimulai dari seekor induk itik menetaskan telur-telur yang dieraminya. Satu per satu anak itik lahir. Namun, ada satu ekor anak itik yang memiliki rupa yang berbeda. Saudara-saudara lainnya berwarna kuning, sementara dia satu-satunya berwarna hitam. Saudara-saudara lainnya tidak menyukai anak itik ini karena ia memiliki penampilan yang buruk. Anak itik yang buruk rupa seringkali dhina dan disiksa oleh saudara-saudaranya.
Anak itik yang buruk rupa itu lama-lama menjauh dari saudara-saudaranya yang lain. Dengan hati sedih, ia pergi berkelana seorang diri. Suatu hari, ia tiba di depan rumah seorang perempuan tua. Karena berkelana seharian, ia kelelahan dan tertidur di depan rumah itu. Pagi-pagi, seorang perempuan tua melihat si anak itik yang malang mempersilakan ia tinggal di rumahnya. Perempuan tua ini memiliki seekor ayam betina dan seekor kucing. Kedua hewan ini tidak menyukai kehadiran anak itik yang buruk rupa. Maka, si anak itik yang buruk rupa memutuskan untuk meninggalkan rumah perempuan tua itu.
Musim gugur tiba. Si anak itik ini melihat sekawanan angsa putih terbang di angkasa. Si anak itik ini merasa iri dengan kegagahan angsa-angsa itu. Dia berharap dapat bergabung dan terbang bersama sekawanan angsa putih tersebut.
Ketika musim dingin tiba, si anak itik buruk rupa ini terjebak di sungai es yang membeku. Dia hampir mati kalau-kalau saja seorang petani tidak datang menyelamatkannya. Petani itu memecahkan sungai es itu dan menyelamatkan si anak itik ini, kemudian dibawanya pulang ke rumah. Anak-anak si petani ingin sekali bermain bersama anak itik buruk rupa. Anak itik buruk rupa ini justru merasa ketakutan dengan anak-anak petani ini. Dia takut kalau dia akan dilukai. Anak itik buruk rupa ini pun memutuskan untuk kabur dari rumah si petani.
Saat musim semi tiba, anak itik buruk rupa mendatangi sungai yang sama di mana ia pernah terjebak di dalamnya. Sekarang dia telah tumbuh besar dan dewasa. Lalu, dia melihat para angsa putih sedang berenang di sungai itu. Merasa hidupnya tidak lagi berarti, dia kemudian mendatangi para angsa putih dan berkata, "Bunuhlah aku. Aku jelek dan tidak bahagia!" Dia berpikir lebih baik mati dibunuh oleh angsa-angsa yang cantik daripada hidup dalam kemalangan dan penderitaan.
Namun, salah satu angsa berkata hal yang mengejutkan, "Kamu tidak jelek. Kamu justru lebih cantik daripada kami. Kamu adalah angsa yang cantik. Lihatlah rupamu di dalam air."
Saat anak itik buruk rupa ini melihat pantulan dirinya di dalam air, ia terkejut sekali mendapati bahwa dirinya telah menjadi angsa putih yang cantik. Jadi selama ini, dia adalah seekor angsa, bukan seekor itik. Dia pun merasa sangat bahagia. Harapannya telah terkabul, dia sekarang dapat terbang dan bergabung bersama sekawanan angsa putih.
Dongeng dari Denmark
Berikut ini adalah potongan kisah mengenai anak itik yang buruk rupa yang menderita hidupnya di awal-awal, namun dia menemukan kebahagiaan setelah menjadi seekor angsa.
Cerita dimulai dari seekor induk itik menetaskan telur-telur yang dieraminya. Satu per satu anak itik lahir. Namun, ada satu ekor anak itik yang memiliki rupa yang berbeda. Saudara-saudara lainnya berwarna kuning, sementara dia satu-satunya berwarna hitam. Saudara-saudara lainnya tidak menyukai anak itik ini karena ia memiliki penampilan yang buruk. Anak itik yang buruk rupa seringkali dhina dan disiksa oleh saudara-saudaranya.
Anak itik yang buruk rupa itu lama-lama menjauh dari saudara-saudaranya yang lain. Dengan hati sedih, ia pergi berkelana seorang diri. Suatu hari, ia tiba di depan rumah seorang perempuan tua. Karena berkelana seharian, ia kelelahan dan tertidur di depan rumah itu. Pagi-pagi, seorang perempuan tua melihat si anak itik yang malang mempersilakan ia tinggal di rumahnya. Perempuan tua ini memiliki seekor ayam betina dan seekor kucing. Kedua hewan ini tidak menyukai kehadiran anak itik yang buruk rupa. Maka, si anak itik yang buruk rupa memutuskan untuk meninggalkan rumah perempuan tua itu.
Musim gugur tiba. Si anak itik ini melihat sekawanan angsa putih terbang di angkasa. Si anak itik ini merasa iri dengan kegagahan angsa-angsa itu. Dia berharap dapat bergabung dan terbang bersama sekawanan angsa putih tersebut.
Ketika musim dingin tiba, si anak itik buruk rupa ini terjebak di sungai es yang membeku. Dia hampir mati kalau-kalau saja seorang petani tidak datang menyelamatkannya. Petani itu memecahkan sungai es itu dan menyelamatkan si anak itik ini, kemudian dibawanya pulang ke rumah. Anak-anak si petani ingin sekali bermain bersama anak itik buruk rupa. Anak itik buruk rupa ini justru merasa ketakutan dengan anak-anak petani ini. Dia takut kalau dia akan dilukai. Anak itik buruk rupa ini pun memutuskan untuk kabur dari rumah si petani.
Saat musim semi tiba, anak itik buruk rupa mendatangi sungai yang sama di mana ia pernah terjebak di dalamnya. Sekarang dia telah tumbuh besar dan dewasa. Lalu, dia melihat para angsa putih sedang berenang di sungai itu. Merasa hidupnya tidak lagi berarti, dia kemudian mendatangi para angsa putih dan berkata, "Bunuhlah aku. Aku jelek dan tidak bahagia!" Dia berpikir lebih baik mati dibunuh oleh angsa-angsa yang cantik daripada hidup dalam kemalangan dan penderitaan.
Namun, salah satu angsa berkata hal yang mengejutkan, "Kamu tidak jelek. Kamu justru lebih cantik daripada kami. Kamu adalah angsa yang cantik. Lihatlah rupamu di dalam air."
Saat anak itik buruk rupa ini melihat pantulan dirinya di dalam air, ia terkejut sekali mendapati bahwa dirinya telah menjadi angsa putih yang cantik. Jadi selama ini, dia adalah seekor angsa, bukan seekor itik. Dia pun merasa sangat bahagia. Harapannya telah terkabul, dia sekarang dapat terbang dan bergabung bersama sekawanan angsa putih.
Dongeng dari Denmark
Thursday, October 10, 2013
Cara Meningkatkan Minat Membaca pada Anak
Sudah tidak diragukan lagi bahwa membaca terkait dengan prestasi belajar. Mereka yang senang membaca adalah mereka yang memiliki nilai akademis yang baik. Mengapa demikian? Karena banyak sekali pengetahuan yang tersaji melalui buku-buku. Maka, buku seringkali disebut sebagai jendela dunia. Aktivitas membaca adalah aktivitas untuk membuka jendela tersebut.
Betapa pentingnya membaca, maka dari itu membaca harus menjadi kebiasaan yang perlu ditanamkan sejak kecil. Sayangnya, minat membaca anak dari tahun ke tahun semakin menurun. Berkembangnya teknologi canggih, seperti ponsel, tablet, TV membuat anak-anak lebih senang memperhatikan benda-benda tersebut sehingga minat membaca menjadi rendah.
Sebagai orangtua, janganlah menyerah untuk meningatkan minat baca anak. Berikut ada sejumlah cara yang dapat dicoba untuk meningkatkan minat membaca pada anak-anak:
1. Baca bersama anak
Anak-anak yang masih usia TK belum dapat membaca dengan lancar. Kita dapat menyiasatinya dengan membaca bersama dengan si kecil. Bacakan buku-buku cerita menarik, seperti cerita rakyat atau dongeng. Atau buku-buku yang kaya ilustrasi, seperti cerita bergambar. Selama membaca, tidak ada salahnya meminta anak untuk membaca sendiri beberapa kata yang ada di buku tersebut. Hal ini dapat melatih si kecil untuk membaca.
2. Ajak anak ke toko buku
Bila mendatangi pusat perbelanjaan, seperti mal, jangan hanya membawa anak ke tempat bermain atau tempat makan. Sesekali bawalah anak ke toko buku. Minta anak-anak untuk memilih satu atau dua buku cerita yang menarik yang dapat mereka bawa pulang untuk dibaca.
3. Bantu anak untuk memahami bacaan
Terkadang anak dihadapkan pada bacaan yang mungkin tidak disukainya atau tidak menarik. Sebagai orangtua bantulah anak untuk dapat memahami bacaan tersebut. Caranya dengan menjelaskan ulang bacaan itu dengan bahasa yang lebih menarik dan menyenangkan.
4. Jangan paksa anak
Anak yang belum terlalu terbiasa senang membaca akan kesulitan untuk membaca satu isi buku sampai selesai. Jangan paksa anak. Bersabarlah. Karena minat membaca adalah sesuatu yang berasal dari dalam diri, tidak dapat dipengaruhi dari luar.
Tuesday, October 8, 2013
Old MacDonald Had a Farm
Kidtozz sudah sering share lagu berbahasa Indonesia. Sekarang Kidtozz mau share lagu berbahasa Inggris. Salah satu lagu berbahasa Inggris yang Kidtozz suka adalah Old MacDonald Had a Farm. Kira-kira terjemahannya adalah Pak MacDonald Tua Punya sebuah Ladang.
Siapa sih Old MacDonald? Hmm... Kidtozz juga kurang tahu dia siapa. Hehehe. Yang pasti MacDonald di sini beda dengan McDonald yang jual ayam goreng ya. Pak MacDonald ini punya sebuah ladang, yang dihuni bermacam-macam binatang. Ada sapi, ada babi, ada ayam, ada anjing. Mereka semua bergembira.
Kalau ingin tahu betapa serunya ladang Pak MacDonald, mari tonton video di bawah ini
Wah, seru kan... yuk, teriak sama-sama... Iya-iya-yoooo
Lagu Old MacDonald Had a Farm adalah lagu tradisonal anak-anak yang memiliki berbagai macam versi bahasa, di antaranya bahasa Jepang, bahasa Mandarin, bahasa Arab, bahasa Spanyol, bahasa Perancis, dan sebagainya. Lagu ini konon berasal dari negara Amerika Serikat dan pertama kali muncul tahun 1917.
Siapa sih Old MacDonald? Hmm... Kidtozz juga kurang tahu dia siapa. Hehehe. Yang pasti MacDonald di sini beda dengan McDonald yang jual ayam goreng ya. Pak MacDonald ini punya sebuah ladang, yang dihuni bermacam-macam binatang. Ada sapi, ada babi, ada ayam, ada anjing. Mereka semua bergembira.
Kalau ingin tahu betapa serunya ladang Pak MacDonald, mari tonton video di bawah ini
Wah, seru kan... yuk, teriak sama-sama... Iya-iya-yoooo
Lagu Old MacDonald Had a Farm adalah lagu tradisonal anak-anak yang memiliki berbagai macam versi bahasa, di antaranya bahasa Jepang, bahasa Mandarin, bahasa Arab, bahasa Spanyol, bahasa Perancis, dan sebagainya. Lagu ini konon berasal dari negara Amerika Serikat dan pertama kali muncul tahun 1917.
Wednesday, October 2, 2013
Selamat Hari Batik
Sumber gambar: belanja-gothik.blogspot.com |
Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa, yaitu kata "amba", yang berarti "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik" Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keahlian dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan yang hanya untuk perempuan. Ketika ditemukannya batik cap, para lelaki mulai dapat ikut serta dalam pembuatan batik.
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam atau lilin untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik pewarnaan kain dengan memakai malam atau lilin, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan.
UNESCO, organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan dunia, telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada tanggal 2 Oktober 2009. Maka, sejak saat itu, di setiap tanggal 2 Oktober, bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Batik Nasional.
Artikel dan gambar disadur dari sumber wikipedia
Friday, September 27, 2013
Semut dan Belalang
Sudah membaca cerita Pedagang Garam dan Keledai. Cerita dongeng di bawah ini masih berhubungan dengan perilaku tanggung jawab. Seekor belalang harus mendapat akibat yang tidak enak karena tidak mengerti tanggung jawab untuk dirinya sendiri: Ada waktu untuk bekerja dan waktu untuk bersenang-senang.
Pada saat musim panas, semut-semut sibuk bekerja mengumpulkan makanan. Sementara itu, di bawah pohon-pohon yang rindang, para belalang hanya asyik bermain musik. Ada yang meniup terompet, ada yang bermain gitar, ada ada yang menggesek biola.
Belalang yang bermain biola bertanya kepada semut, "Hai semut, kenapa engkau bekerja keras di hari sepanas ini?"
"Pada saat musim dingin, makanan akan sulit dicari dan ditemukan. Karena itu, kami mengumpulkan persediaan makanan sejak sekarang," jawab semut.
"Untuk apa terburu-buru? Musim dingin kan masih lama," kata belalang.
"Jika kamu menyia-nyiakan waktumu sekarang, kamu akan menyesal di kemudian hari," balas semut. Kemudian para semut kembali melanjutkan pekerjaannya.
Tak lama, musim dingin pun tiba. "Oh dingin sekali. Di mana bisa ku menemukan makanan," keluh belalang yang bermain biola.
Belalang berjalan dengan sempoyongan. Ia kelaparan dan hampir mau pingsan. Belalang lalu lewat di depan rumah para semut.
Belalang mengetuk pintu. Seekor semut muncul. Belalang memohon dengan amat sangat kepada semut agar ia diberikan sedikit makanan.
"Aku lapar sekali. Bolehkah aku meminta sedikit makanan?" tanya belalang.
"Sudah kukatakan padamu bahwa musim dingin akan sulit mendapatkan makanan. Apa saja yang sudah engkau lakukan di sepanjang musim panas?"
Belalang dengan menyesal menjawab, "Aku tidak memiliki waktu mengumpulkan makanan. Aku sangat sibuk membuat lagu. Sekarang, setelah aku sadar, musim panas sudah berlalu."
"Nah, sekarang mengapa tidak kau hilangkan rasa laparmu dengan lagu ciptaannmu itu?" jawab semut. Lalu semut menutup pintu, masuk kembali ke dalam rumah. Ia menolak memberikan makanan kepada belalang.
Belalang mendapat akibat dari kemalasannya. Karena malas, dia kelaparan sekarang.
Disadur dari cerita Semut dan Belalang, oleh Shogo Hirata. Penerbit PT Elex Media Komputindo
Pada saat musim panas, semut-semut sibuk bekerja mengumpulkan makanan. Sementara itu, di bawah pohon-pohon yang rindang, para belalang hanya asyik bermain musik. Ada yang meniup terompet, ada yang bermain gitar, ada ada yang menggesek biola.
Belalang yang bermain biola bertanya kepada semut, "Hai semut, kenapa engkau bekerja keras di hari sepanas ini?"
"Pada saat musim dingin, makanan akan sulit dicari dan ditemukan. Karena itu, kami mengumpulkan persediaan makanan sejak sekarang," jawab semut.
"Untuk apa terburu-buru? Musim dingin kan masih lama," kata belalang.
"Jika kamu menyia-nyiakan waktumu sekarang, kamu akan menyesal di kemudian hari," balas semut. Kemudian para semut kembali melanjutkan pekerjaannya.
Tak lama, musim dingin pun tiba. "Oh dingin sekali. Di mana bisa ku menemukan makanan," keluh belalang yang bermain biola.
Belalang berjalan dengan sempoyongan. Ia kelaparan dan hampir mau pingsan. Belalang lalu lewat di depan rumah para semut.
Belalang mengetuk pintu. Seekor semut muncul. Belalang memohon dengan amat sangat kepada semut agar ia diberikan sedikit makanan.
"Aku lapar sekali. Bolehkah aku meminta sedikit makanan?" tanya belalang.
"Sudah kukatakan padamu bahwa musim dingin akan sulit mendapatkan makanan. Apa saja yang sudah engkau lakukan di sepanjang musim panas?"
Belalang dengan menyesal menjawab, "Aku tidak memiliki waktu mengumpulkan makanan. Aku sangat sibuk membuat lagu. Sekarang, setelah aku sadar, musim panas sudah berlalu."
"Nah, sekarang mengapa tidak kau hilangkan rasa laparmu dengan lagu ciptaannmu itu?" jawab semut. Lalu semut menutup pintu, masuk kembali ke dalam rumah. Ia menolak memberikan makanan kepada belalang.
Belalang mendapat akibat dari kemalasannya. Karena malas, dia kelaparan sekarang.
Sumber Gambar: tx.english-ch.com |
Disadur dari cerita Semut dan Belalang, oleh Shogo Hirata. Penerbit PT Elex Media Komputindo
Thursday, September 26, 2013
Cara Belajar yang Baik dalam Menghadapi Ulangan
Sumber Gambar: radiolaurier.com |
Anak-anak sekolah mungkin sebagian sudah stres saat mendengar kata "ulangan". Tetapi, siap tidak siap, seorang siswa harus menjalani yang namanya ulangan.
Bagaimana sih cara belajar yang baik saat menghadapi ulangan? Kidtozz akan bagikan sebagian cara belajar yang baik dalam menghadapi ulangan:
1. Tahu bahan ulangan
Yang pertama tentu saja harus tahu bahan ulangan. Tanyalah kepada guru, materi-materi mana yang akan keluar saat ulangan. Bab berapa saja yang harus dipelajari? Dari mana saja guru akan membuat soal, apakah dari buku cetak atau dari buku catatan? Mengetahui bahan ulangan adalah salah satu persiapan belajar yang baik.
2. Belajar dengan menyicil
Bila bahan luar biasa banyak, jangan coba-coba belajar dengan sistem kebut semalam. Belajar dengan cara menyicil. Tiga hari sebelum ulangan, hendaknya sudah membuka buku dan mulai membaca bahan-bahan ulangan. Ingatlah, otak manusia bukanlah komputer. Kita tidak bisa menerima semua informasi sekaligus dalam sehari.
3. Gunakan cara kreatif dalam menghafal
Inilah modal penting dalam belajar. Jangan menghafal semua isi buku. Agar efisien, siswa hendaknya kreatif dalam mencari cepat menghafal. Misalkan, untuk kalimat yang panjang-panjang, gunakan kata-kata kunci atau kata-kata penting, untuk mengingat keseluruhan dari kalimat yang mau dihafalkan.
Siswa bisa juga memakai metode lain, misalkan menggunakan visualisasi, yaitu menghafalkan kalimat dengan cara membayangkannya menjadi gambar di dalam kepala. Metode lain yang bisa digunakan adalah repetisi (mengulang-ulang kalimat) atau menuliskan kembali apa yang perlu dihafalkan. Metode paling canggih adalah mind map, yaitu menghafalkan materi dengan membuat tulisan dan gambar yang dibuat berkaitan satu sama lain.
Contoh mind map tentang karakter bajak laut Sumber gambar: blog.thinkbuzan.com |
4. Fokus
Dalam belajar harus fokus kepada bahan ulangan. Hindari belajar sambil bermain-main atau nonton TV. Konsentrasi atau fokus kepada bahan yang dipelajari membuat kita lebih cepat mengingat.
5. Optimis
Belajar perlu sikap optimis, yaitu yakin kita bisa menghafal atau mengerti bahan ulangan. Sikap-sikap seperti cemas, grogi, tidak bersemangat hanya menimbulkan efek lebih sulit menguasai bahan yang diulangankan.
Monday, September 23, 2013
Bolo-Bolo
Pernah dengar kata bolo-bolo? Di akhir tahun '90-an, kata bolo-bolo sempat ngetren. Kata bolo-bolo dulu sering dipakai untuk mengatai anak yang gemuk :)
Kata bolo-bolo sendiri diambil dari lagu Tina Toon yang berjudul sama, Bolo-Bolo. Kayak apa sih lagunya? Silakan putar video di bawah ini.
Lagu Bolo-Bolo populer pada tahun 1999. Lagu Bolo-Bolo dinyanyikan oleh Tina Toon yang sekarang sudah beranjak dewasa dan tidak gemuk lagi :)
Kata bolo-bolo sendiri diambil dari lagu Tina Toon yang berjudul sama, Bolo-Bolo. Kayak apa sih lagunya? Silakan putar video di bawah ini.
Lagu Bolo-Bolo populer pada tahun 1999. Lagu Bolo-Bolo dinyanyikan oleh Tina Toon yang sekarang sudah beranjak dewasa dan tidak gemuk lagi :)
Thursday, September 19, 2013
Pedagang Garam dan Keledainya
Ini cerita dongeng yang dapat mendidik anak tentang tanggung jawab. Mencoba menghindar dari kewajiban (tanggung jawab) bisa mendapat hukuman. Seekor keledai berusaha tidak menjalankan tanggung jawabnya, yaitu membawa garam. Akhirnya ia mendapat balasannya. Bagaimana ceritanya? Simak di bawah ini.
Di sebuah desa ada seorang pedagang garam. Ia setiap harinya membeli garam dari kota terdekat lalu menjualnya di kota lain. Si pedagang garam ini mempunyai seekor keledai yang ditugaskan untuk membawa muatan garam di punggungnya. Si pedagang garam dan keledai setiap harinya harus melewati sungai kecil untuk menjual garam.
Selama perjalanan, si pedagang dan keledai selalu melewati sungai tanpa terjatuh. Namun, pada suatu hari, ketika melewati sungai, secara tidak sengaja keledai milik si pedagang terpleset sehingga jatuh ke dalam sungai. Sebagian garam kemudian jatuh berhamburan ke dalam sungai. Ketika si keledai mencoba berdiri, ia kemudian merasakan punggungnya terasa lebih ringan karena muatannya berkurang. Keledai itu pun merasa gembira karena perjalanannya menjadi lebih enteng.
Sejak saat itu, setiap kali melewati sungai, si keledai selalu membiarkan dirinya secara sengaja untuk terjatuh ke dalam sungai. Si keledai ini melakukannya berkali-kali sampai si pedagang garam ini merasa curiga.
Pada suatu hari, tanpa sepengetahuan keledainya, si pedagang garam ini membeli beberapa bungkus kapas, lalu meletakkannya di punggung keledai. Si keledai kali ini merasa muatannya lebih ringan dari biasanya. Akan tetapi, ia tetap berpikir," Hari ini, aku akan terpleset lagi dan muatan di punggungku akan menjadi terasa lebih ringan."
Seperti biasanya, saat melewati sungai, si keledai membiarkan dirinya terjatuh dengan sengaja ke dalam sungai. Namun, yang terjadi selanjutnya... saat si keledai mencoba untuk berdiri, muatan di punggungnya membuat ia terjatuh lagi. Ternyata, kapas-kapas muatannya itu menyerap air dan membuatnya menjadi lebih berat.
Si pedagang memberikan pukulan keras kepada keledainya agar keledai tersebut bangkit dan berjalan lagi. Si keledai itu pun terpaksa melanjutkan perjalanan dengan beban lebih berat di punggungnya. Sejak saat itu, keledai tersebut tidak pernah berani lagi secara sengaja terjatuh ke dalam sungai.
Di sebuah desa ada seorang pedagang garam. Ia setiap harinya membeli garam dari kota terdekat lalu menjualnya di kota lain. Si pedagang garam ini mempunyai seekor keledai yang ditugaskan untuk membawa muatan garam di punggungnya. Si pedagang garam dan keledai setiap harinya harus melewati sungai kecil untuk menjual garam.
Selama perjalanan, si pedagang dan keledai selalu melewati sungai tanpa terjatuh. Namun, pada suatu hari, ketika melewati sungai, secara tidak sengaja keledai milik si pedagang terpleset sehingga jatuh ke dalam sungai. Sebagian garam kemudian jatuh berhamburan ke dalam sungai. Ketika si keledai mencoba berdiri, ia kemudian merasakan punggungnya terasa lebih ringan karena muatannya berkurang. Keledai itu pun merasa gembira karena perjalanannya menjadi lebih enteng.
Sejak saat itu, setiap kali melewati sungai, si keledai selalu membiarkan dirinya secara sengaja untuk terjatuh ke dalam sungai. Si keledai ini melakukannya berkali-kali sampai si pedagang garam ini merasa curiga.
Pada suatu hari, tanpa sepengetahuan keledainya, si pedagang garam ini membeli beberapa bungkus kapas, lalu meletakkannya di punggung keledai. Si keledai kali ini merasa muatannya lebih ringan dari biasanya. Akan tetapi, ia tetap berpikir," Hari ini, aku akan terpleset lagi dan muatan di punggungku akan menjadi terasa lebih ringan."
Seperti biasanya, saat melewati sungai, si keledai membiarkan dirinya terjatuh dengan sengaja ke dalam sungai. Namun, yang terjadi selanjutnya... saat si keledai mencoba untuk berdiri, muatan di punggungnya membuat ia terjatuh lagi. Ternyata, kapas-kapas muatannya itu menyerap air dan membuatnya menjadi lebih berat.
Si pedagang memberikan pukulan keras kepada keledainya agar keledai tersebut bangkit dan berjalan lagi. Si keledai itu pun terpaksa melanjutkan perjalanan dengan beban lebih berat di punggungnya. Sejak saat itu, keledai tersebut tidak pernah berani lagi secara sengaja terjatuh ke dalam sungai.
Sumber gambar: www.partners-edu.com |
Wednesday, September 11, 2013
Mendidik Anak Untuk Punya Rasa Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan sikap untuk menerima akibat yang muncul karena perbuatan kita sendiri. Tanggung jawab juga merupakan sikap untuk melaksanakan kewajiban kita dengan sepenuh hati. Dengan memiliki rasa tanggung jawab, saat seorang anak kelak beranjak dewasa, dia akan menjadi anak yang berani mengakui kesalahan, tidak cengeng, tidak manja, dan mandiri. Di lingkungan masyarakat, orang yang bertanggung jawab adalah orang yang dapat diandalkan dan dipercaya.
Rasa tanggung jawab bukan sifat keturunan (genetik), melainkan sifat yang dapat dididik. Oleh karena itu, anak-anak perlu dibiasakan sejak kecil untuk memiliki rasa tanggung jawab. Memang tidak mudah pada awalnya mengajari anak untuk bertanggung jawab. Mengingat pentingnya rasa tanggung jawab untuk masa depan anak, sebagai orangtua haruslah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat anak mengerti tentang rasa tanggung jawab.
Berikut adalah beberapa cara untuk mendidik anak memiliki rasa tanggung jawab:
1. Jadilah teladan
Pertama-tama, orangtua perlu menjadi teladan yang baik bagi anak-anak untuk mengajari apa itu tanggung jawab. Menjadi orangtua yang bertanggung jawab adalah menjadi orangtua yang mencukupi kebutuhan anak. Selain itu, peduli dan peka terhadap perkembangan anak.
2. Beri tugas yang dapat dikerjakan anak dengan sendirinya
Ketika anak sudah mengerti nasihat orangtua, contoh sederhana mendidik anak bertanggung jawab, seperti meminta anak menyusun buku sendiri, mandi sendiri, berpakaian sendiri, mengerjakan PR tanpa disuruh, atau merapikan mainan setelah habis bermain. Mungkin akan terasa sulit pada awalnya. Anak mungkin akan mengerjakan apa yang diminta dengan ogah-ogahan. Bersabarlah. Orangtua dapat memberikan bantuan dalam kadar tertentu. Setelah anak terbiasa, biarkan anak mengerjakannya sendiri dan orangtua hanya perlu memeriksa atau mengawasi.
3. Beri teguran atau hukuman
Saat anak lupa atau tidak melaksanakan tugas atau kewajibannya, beri teguran. Untuk kelalaian yang lebih parah, dapat diberikan hukuman. Hal ini dapat mengajari anak bahwa ketika orang lalai melaksanakan suatu tugas akan menerima konsekuensi yang tidak enak baginya.
4. Beri pujian
Sebaliknya, beri pujian, seperti, “Anak pintar, anak baik” kepada anak yang telah berhasil melaksanakan tugas-tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab.
Rasa tanggung jawab bukan sifat keturunan (genetik), melainkan sifat yang dapat dididik. Oleh karena itu, anak-anak perlu dibiasakan sejak kecil untuk memiliki rasa tanggung jawab. Memang tidak mudah pada awalnya mengajari anak untuk bertanggung jawab. Mengingat pentingnya rasa tanggung jawab untuk masa depan anak, sebagai orangtua haruslah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat anak mengerti tentang rasa tanggung jawab.
Berikut adalah beberapa cara untuk mendidik anak memiliki rasa tanggung jawab:
1. Jadilah teladan
Pertama-tama, orangtua perlu menjadi teladan yang baik bagi anak-anak untuk mengajari apa itu tanggung jawab. Menjadi orangtua yang bertanggung jawab adalah menjadi orangtua yang mencukupi kebutuhan anak. Selain itu, peduli dan peka terhadap perkembangan anak.
2. Beri tugas yang dapat dikerjakan anak dengan sendirinya
Ketika anak sudah mengerti nasihat orangtua, contoh sederhana mendidik anak bertanggung jawab, seperti meminta anak menyusun buku sendiri, mandi sendiri, berpakaian sendiri, mengerjakan PR tanpa disuruh, atau merapikan mainan setelah habis bermain. Mungkin akan terasa sulit pada awalnya. Anak mungkin akan mengerjakan apa yang diminta dengan ogah-ogahan. Bersabarlah. Orangtua dapat memberikan bantuan dalam kadar tertentu. Setelah anak terbiasa, biarkan anak mengerjakannya sendiri dan orangtua hanya perlu memeriksa atau mengawasi.
3. Beri teguran atau hukuman
Saat anak lupa atau tidak melaksanakan tugas atau kewajibannya, beri teguran. Untuk kelalaian yang lebih parah, dapat diberikan hukuman. Hal ini dapat mengajari anak bahwa ketika orang lalai melaksanakan suatu tugas akan menerima konsekuensi yang tidak enak baginya.
4. Beri pujian
Sebaliknya, beri pujian, seperti, “Anak pintar, anak baik” kepada anak yang telah berhasil melaksanakan tugas-tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab.
Monday, September 9, 2013
Si Nyamuk Nakal
Kidtozz mau memutarkan video lagu yang dulu sempat booming di era tahun 90-an. Cerita di dalam lagunya adalah ada banyak nyamuk, semut, tikus, dan lalat di dalam kamar. Wah, kenapa ya? Malas bersih-bersih...
Itulah akibatnya malas bersih-bersih, jadinya digoda oleh hewan-hewan kotor. Makanya, Adik-adik rajin-rajin membersihkan rumah. Terlebih lagi, mari tetap menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar.
Lagu Si Nyamuk Nakal populer pada tahun 1993. Lagu ini dibawakan oleh penyanyi cilik, Enno Lerian yant punya nama lengkap Dwi Retno Rahastri Lerian.
Itulah akibatnya malas bersih-bersih, jadinya digoda oleh hewan-hewan kotor. Makanya, Adik-adik rajin-rajin membersihkan rumah. Terlebih lagi, mari tetap menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar.
Lagu Si Nyamuk Nakal populer pada tahun 1993. Lagu ini dibawakan oleh penyanyi cilik, Enno Lerian yant punya nama lengkap Dwi Retno Rahastri Lerian.
Friday, September 6, 2013
Malin Kundang
Tidak ingat pada orangtua, tidak membalas kebaikan orangtua, apalagi tidak mengakui orangtua adalah anak durhaka. Anak durhaka akan mendapat kesialan... dan ini terjadi pada Malin Kundang.
Di suatu desa terpencil ada sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatera Barat. Keluarga tersebut terdiri dari Ayah, Ibu, dan seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, Sang Ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan luas. Ayah Malin Kundang tidak pernah kembali ke kampung halamannya sehingga Ibunya harus menggantikan posisi Ayah Malin Kundang untuk mencari nafkah.
Malin Kundang termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin Kundang sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya terluka. Luka tersebut menjadi berbekas di lengan kanannya dan tidak pernah bisa hilang.
Semakin dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan Ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin Kundang lalu memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya.
Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau. Akan tetapi, Malin Kundang tetap bersikeras sehingga akhirnya Ibunya rela melepas Malin Kundang pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi seseorang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, Nak”, pesan Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata.
Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang diserang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang beruntung, Dia selamat dari pembunuhan itu karena sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang terkatung-katung di tengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Desa tempat Malin Kundang terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada Ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, Ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin Kundang dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Limdamh yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya, Malin Kundang beserta istrinya.
Ibu Malin Kundang pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, Ibunya melihat bekas luka di lengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah Ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang, puteranya.
"Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang.
Tapi, apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. “Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang kepada Ibunya. Malin Kundang berpura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan Ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping.
“Wanita itu ibumu?” tanya istri Malin Kundang.
“Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai Ibuku agar mendapatkan hartaku”, sahut Malin kepada istrinya.
Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, Ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, Ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku kutuk dia menjadi sebuah batu”.
Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berubah menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Air Manis, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.
Disadur dari wikipedia dan kumpulan dongeng
Dongeng dari Sumatera Barat
Di suatu desa terpencil ada sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatera Barat. Keluarga tersebut terdiri dari Ayah, Ibu, dan seorang anak laki-laki bernama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, Sang Ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan luas. Ayah Malin Kundang tidak pernah kembali ke kampung halamannya sehingga Ibunya harus menggantikan posisi Ayah Malin Kundang untuk mencari nafkah.
Malin Kundang termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin Kundang sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya terluka. Luka tersebut menjadi berbekas di lengan kanannya dan tidak pernah bisa hilang.
Semakin dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan Ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin Kundang lalu memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya.
Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau. Akan tetapi, Malin Kundang tetap bersikeras sehingga akhirnya Ibunya rela melepas Malin Kundang pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi seseorang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, Nak”, pesan Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata.
Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang diserang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang beruntung, Dia selamat dari pembunuhan itu karena sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang terkatung-katung di tengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Desa tempat Malin Kundang terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada Ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, Ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin Kundang dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Limdamh yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya, Malin Kundang beserta istrinya.
Ibu Malin Kundang pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, Ibunya melihat bekas luka di lengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah Ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang, puteranya.
"Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang.
Tapi, apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. “Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang kepada Ibunya. Malin Kundang berpura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan Ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping.
Sumber Gambar: kapanlagi.com |
“Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai Ibuku agar mendapatkan hartaku”, sahut Malin kepada istrinya.
Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, Ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, Ibu Malin menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku kutuk dia menjadi sebuah batu”.
Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berubah menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Air Manis, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.
Disadur dari wikipedia dan kumpulan dongeng
Dongeng dari Sumatera Barat
Wednesday, August 28, 2013
Alasan Anak Berbohong
Sumber gambar: www.multiplemayhemmamma.com |
Ada beberapa alasan anak-anak mengutarakan kebohongan:
1. Belum dapat membedakan realitas dan fantasi
Anak-anak masih imajinatif, terutama mereka yang masih usia prasekolah (2-7 tahun). Seorang anak yang bermimpi ingin memiliki anjing bisa saja menceritakan bahwa dia punya seekor anjing di rumah kepada kawan-kawannya padahal sebenarnya tidak ada. Anak mungkin menganggap ucapannya itu bukan kebohongan.
Anak-anak usia prasekolah masih kesulitan membedakan hal-hal yang nyata dengan yang fantasi. Ketika anak mulai masuk ke usia sekolah dasar, anak-anak baru mulai mengerti perbedaan antara imajinasi dan kenyataan. Pada usia ini, anak juga sudah dapat merasa bersalah bila mengatakan hal yang tidak benar.
2. Menyenangkan hati orang lain
Anak-anak berbohong demi membuat orang lain senang. Contoh kasus, guru bertanya kepada anak, "Apakah PR-nya sudah dikerjakan?" Mungkin anak akan menjawab, "Iya." Anak melakukannya semata-mata demi mendapatkan pujian. Pada kasus ini, anak-anak mengucapkan kebohongan karena mereka pikir kebohongan adalah sesuatu yang dapat membawa kebaikan.
3. Menghindari hukuman
Anak-anak sangat takut terhadap hukuman. Mereka khawatir dengan apa yang akan mereka dapatkan saat mereka ketahuan berbuat sesuatu yang salah. Anak berbohong untuk melindungi mereka dari hukuman.
Monday, August 26, 2013
Honest Boy
Kidtozz menemukan sebuah video lagu sederhana tapi bagus dalam mengajarkan pentingnya kejujuran. Yuk, ditonton sama-sama.
Lagu Honest Boy diciptakan dan dinyanyikan oleh Kak Zepe, seorang pencipta lagu anak-anak.
Lagu Honest Boy diciptakan dan dinyanyikan oleh Kak Zepe, seorang pencipta lagu anak-anak.
Friday, August 23, 2013
Pinokio
Ini adalah kisah seorang boneka kayu yang akhirnya menjelma menjadi manusia. Bagaimana kisahnya? Mari kita ikuti....
Di suatu kota, ada sebuah toko milik Kakek Gepeto pembuat boneka. Suatu hari, Kakek Gepeto menciptakan boneka kayu. “Alangkah senangnya kalau boneka manis ini menjadi seorang anak.” Setelah Kakek Gepeto berbisik demikian, terjadi satu keajaiban.
“Selamat siang, Papa.” Boneka itu berbicara dan mulai berjalan.
Dengan amat gembira, Kakek Gepeto berkata, “Mulai hari ini, engkau anakku. Kau kuberi nama Pinokio. Agar kau menjadi anak pintar, besok kau mulai sekolah, ya!”
Keesokan paginya, Kakek Gepeto menjual pakaiannya dan dengan uang itu ia membelikan Pinokio sebuah buku ABC. “Belajarlah baik-baik dengan buku ini!”
“Terima kasih, Papa. Aku pergi sekolah dan akan belajar dengan giat.”
“Hati-hati ya!” pesan Kakek Gepeto.
Tetapi dari arah yang berlawanan dengan sekolahnya terdengar suara, drum, dum, dum, dum. Ketika Pinokio mendekat ternyata itu adalah tenda sandiwara boneka. Pinokio lalu menjual buku ABC-nya, membeli karcis dengan uang itu dan masuk ke dalam. Di dalam tenda sandiwara, sebuah boneka anak perempuan akan telah dikepung prajurit berpedang.
“Lihat! Jahat sekali prajurit itu,” kata Pinokio. Pinokio lalu naik ke panggung dan menerjang boneka prajurit. Tali boneka itu putus dan jatuhlah boneka itu. Pemilik sandiwara yang marah segera menangkap Pinokio dan akan melemparnya ke api.
“Maafkan aku. Kalau aku dibakar, kasihan Papa yang sudah tua. Aku berjanji pada Papa untuk belajar di sekolah dengan rajin", kata Pinokio.
Karena iba, pemilik sandiwara melepaskan Pinokio dan memberinya beberapa keping uang. “Gunakan uang ini untuk membeli buku-buku pelajaranmu,” kata pemilik sandiwara tersebut.
Kemudian Pinokio pergi untuk membeli buku-buku baru. Tetapi di tengah jalan, Rubah dan Kucing yang melihat Pinokio memiliki banyak uang memiliki rencana jahat. Mereka lalu menyapa Pinokio dengan ramah, “Selamat siang, Pinokio yang baik. Kalau uang emas itu bertambah banyak, pasti Papamu lebih senang, ya!”
"Bagaimana cara menambah uang emas ini?” tanya Pinokio.
“Gampang. Kau bisa menanamnya di bawah pohon ajaib. Lalu tidurlah, maka pada saat kau bangun nanti, pohon itu akan berbuah banyak sekali uang emas.”
Kemudian Pinokio diantar oleh Rubah dan Kucing, menanam uang emasnya di bawah pohon ajaib. Ketika Pinokio mulai tidur siang, Rubah dan Kucing menggali uang emas itu dan menggantung Pinokio di pohon. Setelah itu mereka pergi.
"Tolong!” teriak Pinokio ketika sudah bangun dari tidurnya dan mengetahui dirinya tergantung di sebuah pohon.
Seorang Peri Biru yang melihat keadaan Pinokio, mengutus burung elang untuk menolongnya. Burung elang membawa Pinokio dengan paruhnya, dan membawanya ke ruangan di mana Peri Biru telah menunggu. Peri Biru menidurkan Pinokio di tempat tidur dan memberinya obat.
Sesudah minum obat, Peri Biru bertanya, “Pinokio, mengapa kau tidak pergi ke sekolah?”
“Hmm... di jalan, aku menjual bukuku untuk anak miskin yang kelaparan dan membelikannya roti karena itu aku tidak bisa pergi ke sekolah," jawab Pinokio berbohong.
Tiba-tiba saja “syuut” hidung Pinokio mulai memanjang. “Pinokio! Kalau kau berbohong, hidungmu akan memanjang sampai ke langit," kata Peri Biru.
“Maafkan aku. Aku tak akan berbohong lagi.” Pinokio meminta maaf. Peri Biru tersenyum, dan memerintahkan burung pelatuk mematuki hidung Pinokio, mengembalikannya ke bentuk semula.
“Ayo cepat kembali ke rumah, dan belajar ke sekolah!” kata Peri Biru.
Di tengah perjalanan pulang, Pinokio bertemu dengan kereta dunia bermain. Pinokio tidak bisa menahan diri untuk tidak naik. Pinokio telah lupa akan janjinya pada Peri Biru. Setiap hari ia hanya bermain-main saja.
Pada suatu hari, Pinokio terkejut melihat wajahnya yang terpantuk di permukaan air. “Ah! Telingaku jadi telinga keledai! Aku pun berbuntut!” teriaknya. Ternyata anak-anak lain pun telah menjadi keledai. Akhirnya Pinokio pun menjadi seekor keledai dan dijual ke sirkus. Pinokio telah melanggar janjinya kepada Peri Biru, maka ia mendapat hukuman.
Setiap hari ia dipecut, dan harus melompati lingkaran api yang panas. Walaupun takut, Pinokio tetap meloncat. Akhirnya ia terjatuh sampai kakinya patah. Pemilik sirkus menjadi marah. “Keledai dungu! Lebih baik dibuang ke laut.”
Kemudian Pinokio dilempar ke laut. Blup, blup, blup. Pinokio tenggelam ke dasar laut. Ikan-ikan datang menggigitnya. Lalu kulit keledai terlepas.
“Terima kasih ikan-ikan,” kata Pinokio.
Sebenarnya Peri Biru melihat bahwa Pinokio telah menyadari kesalahannya dan memerintahkan ikan-ikan untuk menolongnya. Sambil berenang, Pinokio berjanji dalam hati, “Kali ini setelah aku pulang ke rumah aku akan ke sekolah dan belajar dengan giat. Aku juga akan membantu pekerjaan di rumah dan menjaga Papa.”
Pada saat itu, seekor ikan hiu besar datang mendekat dengan suara yang menyeramkan.
“Haaa…. Tolong.” Pinokio ditelan oleh ikan hiu yang besar itu. Di dalam perut hiu segalanya gelap gulita. Tetapi di kejauhan terlihat seberkas sinar. Ternyata itu adalah Kakek Gepeto!
"Papa!”
“Pinokio!”
Mereka berdua saling berpelukan.
“Aku pergi ke laut untuk mencarimu, dan aku ditelan hiu ini. Tapi ternyata di sini aku bertemu denganmu. Untung kita selamat!" seru Kakek Gepeto.
"Ayo, kita keluar dari sini!” kata Pinokio.
“Badanku sudah lemah. Kau saja yang pergi,” kata Kakek Gepeto.
“Aku tidak mau kalau tidak bersama-sama Papa,” kata Pinokio.
Ketika ikan hiu sedang tidur, Pinokio melarikan diri dari mulut hiu dengan menggendong Kakek Gepeto di punggungnya.Dengan sekuat tenaga ia berenang sampai akhirnya tiba di pantai. Mereka menyewa sebuah pondok petani terdekat. Sambil merawat Kakek Gepeto, Pinokio bekerja setiap hari. Akhirnya Kakek Gepeto menjadi sehat kembali.
“Pinokio, karena kaulah aku jadi sehat seperti ini. Terima kasih ya!”
"Papa, mulai sekarang aku akan lebih menurut lagi.”
Tiba-tiba saja sekeliling mereka menjadi bersinar terang.
”Pinokio, kau telah menjadi seorang anak yang baik.” Peri Biru muncul dan mengubah Pinokio si boneka kayu menjadi seorang anak manusia.
Dongeng dari Italia
Boneka kayu saja mau belajar jadi manusia yang baik. Bagaimana dengan adik-adik?
Di suatu kota, ada sebuah toko milik Kakek Gepeto pembuat boneka. Suatu hari, Kakek Gepeto menciptakan boneka kayu. “Alangkah senangnya kalau boneka manis ini menjadi seorang anak.” Setelah Kakek Gepeto berbisik demikian, terjadi satu keajaiban.
“Selamat siang, Papa.” Boneka itu berbicara dan mulai berjalan.
Dengan amat gembira, Kakek Gepeto berkata, “Mulai hari ini, engkau anakku. Kau kuberi nama Pinokio. Agar kau menjadi anak pintar, besok kau mulai sekolah, ya!”
Keesokan paginya, Kakek Gepeto menjual pakaiannya dan dengan uang itu ia membelikan Pinokio sebuah buku ABC. “Belajarlah baik-baik dengan buku ini!”
“Terima kasih, Papa. Aku pergi sekolah dan akan belajar dengan giat.”
“Hati-hati ya!” pesan Kakek Gepeto.
Tetapi dari arah yang berlawanan dengan sekolahnya terdengar suara, drum, dum, dum, dum. Ketika Pinokio mendekat ternyata itu adalah tenda sandiwara boneka. Pinokio lalu menjual buku ABC-nya, membeli karcis dengan uang itu dan masuk ke dalam. Di dalam tenda sandiwara, sebuah boneka anak perempuan akan telah dikepung prajurit berpedang.
“Lihat! Jahat sekali prajurit itu,” kata Pinokio. Pinokio lalu naik ke panggung dan menerjang boneka prajurit. Tali boneka itu putus dan jatuhlah boneka itu. Pemilik sandiwara yang marah segera menangkap Pinokio dan akan melemparnya ke api.
“Maafkan aku. Kalau aku dibakar, kasihan Papa yang sudah tua. Aku berjanji pada Papa untuk belajar di sekolah dengan rajin", kata Pinokio.
Karena iba, pemilik sandiwara melepaskan Pinokio dan memberinya beberapa keping uang. “Gunakan uang ini untuk membeli buku-buku pelajaranmu,” kata pemilik sandiwara tersebut.
Kemudian Pinokio pergi untuk membeli buku-buku baru. Tetapi di tengah jalan, Rubah dan Kucing yang melihat Pinokio memiliki banyak uang memiliki rencana jahat. Mereka lalu menyapa Pinokio dengan ramah, “Selamat siang, Pinokio yang baik. Kalau uang emas itu bertambah banyak, pasti Papamu lebih senang, ya!”
"Bagaimana cara menambah uang emas ini?” tanya Pinokio.
“Gampang. Kau bisa menanamnya di bawah pohon ajaib. Lalu tidurlah, maka pada saat kau bangun nanti, pohon itu akan berbuah banyak sekali uang emas.”
Kemudian Pinokio diantar oleh Rubah dan Kucing, menanam uang emasnya di bawah pohon ajaib. Ketika Pinokio mulai tidur siang, Rubah dan Kucing menggali uang emas itu dan menggantung Pinokio di pohon. Setelah itu mereka pergi.
"Tolong!” teriak Pinokio ketika sudah bangun dari tidurnya dan mengetahui dirinya tergantung di sebuah pohon.
Seorang Peri Biru yang melihat keadaan Pinokio, mengutus burung elang untuk menolongnya. Burung elang membawa Pinokio dengan paruhnya, dan membawanya ke ruangan di mana Peri Biru telah menunggu. Peri Biru menidurkan Pinokio di tempat tidur dan memberinya obat.
Sesudah minum obat, Peri Biru bertanya, “Pinokio, mengapa kau tidak pergi ke sekolah?”
“Hmm... di jalan, aku menjual bukuku untuk anak miskin yang kelaparan dan membelikannya roti karena itu aku tidak bisa pergi ke sekolah," jawab Pinokio berbohong.
Tiba-tiba saja “syuut” hidung Pinokio mulai memanjang. “Pinokio! Kalau kau berbohong, hidungmu akan memanjang sampai ke langit," kata Peri Biru.
“Maafkan aku. Aku tak akan berbohong lagi.” Pinokio meminta maaf. Peri Biru tersenyum, dan memerintahkan burung pelatuk mematuki hidung Pinokio, mengembalikannya ke bentuk semula.
“Ayo cepat kembali ke rumah, dan belajar ke sekolah!” kata Peri Biru.
Di tengah perjalanan pulang, Pinokio bertemu dengan kereta dunia bermain. Pinokio tidak bisa menahan diri untuk tidak naik. Pinokio telah lupa akan janjinya pada Peri Biru. Setiap hari ia hanya bermain-main saja.
Pada suatu hari, Pinokio terkejut melihat wajahnya yang terpantuk di permukaan air. “Ah! Telingaku jadi telinga keledai! Aku pun berbuntut!” teriaknya. Ternyata anak-anak lain pun telah menjadi keledai. Akhirnya Pinokio pun menjadi seekor keledai dan dijual ke sirkus. Pinokio telah melanggar janjinya kepada Peri Biru, maka ia mendapat hukuman.
Setiap hari ia dipecut, dan harus melompati lingkaran api yang panas. Walaupun takut, Pinokio tetap meloncat. Akhirnya ia terjatuh sampai kakinya patah. Pemilik sirkus menjadi marah. “Keledai dungu! Lebih baik dibuang ke laut.”
Kemudian Pinokio dilempar ke laut. Blup, blup, blup. Pinokio tenggelam ke dasar laut. Ikan-ikan datang menggigitnya. Lalu kulit keledai terlepas.
“Terima kasih ikan-ikan,” kata Pinokio.
Sebenarnya Peri Biru melihat bahwa Pinokio telah menyadari kesalahannya dan memerintahkan ikan-ikan untuk menolongnya. Sambil berenang, Pinokio berjanji dalam hati, “Kali ini setelah aku pulang ke rumah aku akan ke sekolah dan belajar dengan giat. Aku juga akan membantu pekerjaan di rumah dan menjaga Papa.”
Pada saat itu, seekor ikan hiu besar datang mendekat dengan suara yang menyeramkan.
“Haaa…. Tolong.” Pinokio ditelan oleh ikan hiu yang besar itu. Di dalam perut hiu segalanya gelap gulita. Tetapi di kejauhan terlihat seberkas sinar. Ternyata itu adalah Kakek Gepeto!
"Papa!”
“Pinokio!”
Mereka berdua saling berpelukan.
“Aku pergi ke laut untuk mencarimu, dan aku ditelan hiu ini. Tapi ternyata di sini aku bertemu denganmu. Untung kita selamat!" seru Kakek Gepeto.
"Ayo, kita keluar dari sini!” kata Pinokio.
“Badanku sudah lemah. Kau saja yang pergi,” kata Kakek Gepeto.
“Aku tidak mau kalau tidak bersama-sama Papa,” kata Pinokio.
Ketika ikan hiu sedang tidur, Pinokio melarikan diri dari mulut hiu dengan menggendong Kakek Gepeto di punggungnya.Dengan sekuat tenaga ia berenang sampai akhirnya tiba di pantai. Mereka menyewa sebuah pondok petani terdekat. Sambil merawat Kakek Gepeto, Pinokio bekerja setiap hari. Akhirnya Kakek Gepeto menjadi sehat kembali.
“Pinokio, karena kaulah aku jadi sehat seperti ini. Terima kasih ya!”
"Papa, mulai sekarang aku akan lebih menurut lagi.”
Tiba-tiba saja sekeliling mereka menjadi bersinar terang.
”Pinokio, kau telah menjadi seorang anak yang baik.” Peri Biru muncul dan mengubah Pinokio si boneka kayu menjadi seorang anak manusia.
Dongeng dari Italia
Boneka kayu saja mau belajar jadi manusia yang baik. Bagaimana dengan adik-adik?
Wednesday, August 21, 2013
Menanamkan Kejujuran Pada Anak
Bagaimana mungkin kita sebagai orangtua menanamkan kejujuran kepada anak-anak, sementara kita juga masih sering berbohong? Misalnya, hal yang sederhana seperti mengiming-imingi anak hadiah, tetapi tidak kita kabulkan sebenarnya tidak ada bedanya dengan sebuah kebohongan.
Banyak sekali perilaku buruk yang berawal dari ketidakjujuran, seperti menipu teman, berbuat curang, menyontek atau menutupi kesalahan. Begitu pentingnya kejujuran sehingga sejak dini anak-anak harus ditanamkan nilai-nilai kejujuran.
Adalah orangtua di rumah dan guru di sekolah sebagai kedua figur yang berperan besar dalam memupuk nilai kejujuran. Namun, seperti tertulis kalimat di awal tulisan ini, kadangkala kita sebagai orang tua masih suka tidak sengaja membohongi anak. Memang jujur semudah dibicarakan, tetapi sulit diterapkan. Namun, bukan berarti kita tidak bisa membiasakan anak-anak kita untuk jujur.
Jangan Membohongi Anak
Bila kita menjanjikan anak-anak sesuatu, misalnya hadiah saat ia meraih ranking 1, patuhilah janji itu. Begitu pun guru di sekolah, bila memang menjanjikan sesuatu, penuhi janji itu. Jangan malah tidak dikabulkan, yang pada gilirannya berujung pada kebohongan. Anak-anak bisa saja belajar dari kebohongan ini. Kelak saat mereka dewasa, mereka bisa memakai cara yang sama. Maka, orangtua atau guru perlu berhati-hati dalam mengucap janji. Bila memang tidak bisa menjanjikan, sebaiknya tak menjanjikan apa pun.
Jangan Marahi Anak yang Berbohong
Kadang mungkin kita sudah menangkap basah anak-anak kita telah melakukan sesuatu yang tidak jujur. Jangan langsung menghardik anak sebagai pembohong. Hal ini justru membuat mereka takut untuk jujur. Mereka akan belajar lebih keras untuk mencari cara menutupi kesalahan. Tetapi, cara-cara lain yang lebih halus, seperti pertanyaan. Misal, saat kita tahu anak-anak kita membuat PR dengan menyalin jawaban teman, katakanlah, "Nak, apakah kamu bisa menjelaskan dari mana kau mendapatkan jawaban ini?" Mungkin selanjutnya anak akan kebingungan atau memberikan jawaban yang kurang jelas. Kita bisa beri pertanyaan lanjutan, "Nak, apakah kamu mendapatkan jawaban ini dari temanmu?" Jadi, daripada langsung melabeli anak sebagai pembohong, baiknya kita coba dorong anak untuk berterus terang sendiri.
Jelaskan Pentingnya Kejujuran
Jelaskan dengan bahasa sederhana kepada anak-anak bahwa kejujuran itu penting. Salah satunya adalah mudah mendapatkan teman.
Memberikan Penghargaan Atas Kejujuran
Bila anak mengakui dengan jujur kesalahan yang ia perbuat, beri penghargaan. Acungi jempol. Berilah pujian, bahwa anak kita telah melakukan tindakan yang terpuji, bukan sebaliknya malah tambah keras kepada anak-anak kita.
Berikan Bacaan Tentang Kejujuran
Mengajari anak tentang kejujuran juga dapat melalui bacaanm atau buku cerita. Salah satu dongeng terkenal, yaitu Pinokio menceritakan secara persis bagaimana ketidakjujuran tidaklah membawa berkat.
Banyak sekali perilaku buruk yang berawal dari ketidakjujuran, seperti menipu teman, berbuat curang, menyontek atau menutupi kesalahan. Begitu pentingnya kejujuran sehingga sejak dini anak-anak harus ditanamkan nilai-nilai kejujuran.
Adalah orangtua di rumah dan guru di sekolah sebagai kedua figur yang berperan besar dalam memupuk nilai kejujuran. Namun, seperti tertulis kalimat di awal tulisan ini, kadangkala kita sebagai orang tua masih suka tidak sengaja membohongi anak. Memang jujur semudah dibicarakan, tetapi sulit diterapkan. Namun, bukan berarti kita tidak bisa membiasakan anak-anak kita untuk jujur.
Jangan Membohongi Anak
Bila kita menjanjikan anak-anak sesuatu, misalnya hadiah saat ia meraih ranking 1, patuhilah janji itu. Begitu pun guru di sekolah, bila memang menjanjikan sesuatu, penuhi janji itu. Jangan malah tidak dikabulkan, yang pada gilirannya berujung pada kebohongan. Anak-anak bisa saja belajar dari kebohongan ini. Kelak saat mereka dewasa, mereka bisa memakai cara yang sama. Maka, orangtua atau guru perlu berhati-hati dalam mengucap janji. Bila memang tidak bisa menjanjikan, sebaiknya tak menjanjikan apa pun.
Jangan Marahi Anak yang Berbohong
Kadang mungkin kita sudah menangkap basah anak-anak kita telah melakukan sesuatu yang tidak jujur. Jangan langsung menghardik anak sebagai pembohong. Hal ini justru membuat mereka takut untuk jujur. Mereka akan belajar lebih keras untuk mencari cara menutupi kesalahan. Tetapi, cara-cara lain yang lebih halus, seperti pertanyaan. Misal, saat kita tahu anak-anak kita membuat PR dengan menyalin jawaban teman, katakanlah, "Nak, apakah kamu bisa menjelaskan dari mana kau mendapatkan jawaban ini?" Mungkin selanjutnya anak akan kebingungan atau memberikan jawaban yang kurang jelas. Kita bisa beri pertanyaan lanjutan, "Nak, apakah kamu mendapatkan jawaban ini dari temanmu?" Jadi, daripada langsung melabeli anak sebagai pembohong, baiknya kita coba dorong anak untuk berterus terang sendiri.
Jelaskan Pentingnya Kejujuran
Jelaskan dengan bahasa sederhana kepada anak-anak bahwa kejujuran itu penting. Salah satunya adalah mudah mendapatkan teman.
Memberikan Penghargaan Atas Kejujuran
Bila anak mengakui dengan jujur kesalahan yang ia perbuat, beri penghargaan. Acungi jempol. Berilah pujian, bahwa anak kita telah melakukan tindakan yang terpuji, bukan sebaliknya malah tambah keras kepada anak-anak kita.
Berikan Bacaan Tentang Kejujuran
Mengajari anak tentang kejujuran juga dapat melalui bacaanm atau buku cerita. Salah satu dongeng terkenal, yaitu Pinokio menceritakan secara persis bagaimana ketidakjujuran tidaklah membawa berkat.
Monday, August 19, 2013
Tanah Airku
Baru saja kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-68. Wah, sudah 68 tahun negara kita berdiri. Sebagai anak-anak Indonesia, kita harus cinta dengan Indonesia. Karena para pahlawan sudah berjuang melawan penjajah dan memerdekakan bangsa kita. Sudah sepatutnya, kita rawat dan jaga negeri ini. Kalau bukan kita, siapa lagi?
Nah, Kidtozz kali ini mau bagikan video lagu tentang mencintai tanah air. Mari dengarkan sama-sama..
Lirik:
Tanah airku tidak kulupakan
'Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku merasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Lagu Tanah Airku ciptaan Sarijdah Niung Bintang Soedibjo atau yang lebih dikenal dengan nama Ibu Soed. Lagu Tanah Airku dinyanyikan oleh anak-anak Akademi Fantasi Indosiar (AFI) Junior tahun 2005. AFI Junior merupakan program pencarian bakat menyanyi untuk anak-anak yang pernah ditayangkan di Indosiar.
Nah, Kidtozz kali ini mau bagikan video lagu tentang mencintai tanah air. Mari dengarkan sama-sama..
Lirik:
Tanah airku tidak kulupakan
'Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku merasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Lagu Tanah Airku ciptaan Sarijdah Niung Bintang Soedibjo atau yang lebih dikenal dengan nama Ibu Soed. Lagu Tanah Airku dinyanyikan oleh anak-anak Akademi Fantasi Indosiar (AFI) Junior tahun 2005. AFI Junior merupakan program pencarian bakat menyanyi untuk anak-anak yang pernah ditayangkan di Indosiar.
Friday, August 16, 2013
Legenda Danau Toba
Di suatu desa di wilayah Sumatera Utara hiduplah seorang petani bernama Toba. Pak Tona adalah petani yang tekun bekerja dan bersahaja. Ia tinggal sendirian, meskipun sudah saatnya ia berkeluarga.
Di suatu pagi, Pak Toba pergi memancing ikan di sungai. Tak disangka, ia mendapatkan ikan yang besar. Ikan itu juga memiliki sisik yang berwarna kuning keemasan.
Pak Toba sangat takjub melihat keindahan ikan itu. Pak Toba sudah berpikir bahwa ikan tersebut pasti terasa lezat untuk disantap. Namun, tiba-tiba saja ikan itu berteriak, "Tolong, aku mohon engkau jangan bunuh aku! Bawalah aku ke rumah dan tinggalkan aku sendirian dan engkau akan mendapat keberuntungan!"
Pak Toba terkejut mendengar suara merdu yang keluar dari mulut si ikan. Karena ia percaya dengan perkataan si ikan, Pak Toba lalu membawa pulang ikan tersebut dan meletakkannya di dalam tempayan yang berada di dapur.
Keesokan harinya, Pak Toba heran sekali karena melihat begitu banyak koin emas di dapurnya. Sementara itu, ikan tangkapannya telah lenyap dari tempayan. Ketika Pak Toba masuk ke kamarnya, ia sangat terkejut melihat seorang gadis cantik berdiri di hadapannya.
"Jangan takut. Aku bukan setan. Aku adalah puteri jelmaan ikan," kata gadis itu.
Gadis itu juga menjelaskan bahwa koin-koin emas berasal dari sisiknya. Gadis itu mengucapkan terima kasih banyak ke Pak Toba karena tidak jadi membunuhnya.
"Bila engkau punya keinginan, katakan saja. Aku bersedia mengabulkannya," lanjut perkataan gadis itu.
Pak Toba telah lama hidup sendirian. Ia mengatakan bahwa keinginannya adalah memiliki seorang istri. Gadis itu mengabulkan keinginan Pak Toba dan bersedia menjadi istrinya. Namun, gadis itu meminta Pak Toba berjanji untuk tidak boleh menceritakan asal-usul bahwa dirinya adalah puteri jelmaan ikan. Bila janji itu dilanggar, maka dapat terjadi bencana yang dahsyat. Pak Toba bersedia menepati janji itu.
Setelah menikah, Pak Toba dan si gadis dikaruniai seorang putera bernama Samosir. Samosir tidak seperti Pak Toba yang rajin. Ia tumbuh menjadi lelaki yang pemalas. Samosir juga memiliki kebiasaan yang aneh, yaitu mudah lapar. Akibatnya, ia menjadi anak yang rakus. Tabiat Samosir ini seringkali membuat jengkel Pak Toba. Namun, Ibunya selalu mengingatkan Pak Toba untuk bersabar.
Pada suatu hari Samosir diminta Ibunya untuk mengantarkan makanan untuk Ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Namun, karena di tengah jalan Samosir kelaparan, ia malah menghabiskan makanan tersebut.
Ketika Pak Toba hanya menerima makanan sisa dari Samosir, meledaklah amarah Pak Toba.
"Dasar anak tak tahu diuntung! Tidak tahu diri! Dasar anak ikan," umpat Pak Toba sembari menjewer telinga Samosir. Pak Toba tanpa sadar telah mengucapkan kata yang seharusnya tak boleh disebut.
Samosir pulang ke rumah tersedu-sedu melapor apa yang diperbuat Ayahnya kepada Ibunya. Ibunya sedih sekali mendengar Pak Toba telah melanggar janjinya bahwa ia tak boleh menyebut asal-usul dirinya.
Si gadis meminta Samosir cepat-cepat menuju ke daratan yang tinggi karena sebentar lagi akan muncul bencana besar akibat Ayahnya ingkar janji. Benar saja, tiba-tiba meluap air yang sangat deras yang menenggelamkan seluruh desa, termasuk rumah Pak Toba. Pak Toba sendiri hanyut dibawa luapan air dan hanya bisa menyesali janji yang telah dilanggarnya. Si gadis terjun ke dalam air dan kembali menjelma menjadi seekor ikan.
Luapan air itu semakin lama semakin luas sehingga membentuk sebuah danau yang kemudian diberi nama Danau Toba. Sementara itu, daratan tinggi, tempat di mana Samosir menyelamatkan diri membentuk sebuah pulau yang lalu diberi nama Pulau Samosir.
Dongeng dari Indonesia (daerah Sumatera Utara)
Sumber gambar: folktalesnusantara.blogspot.com
Di suatu pagi, Pak Toba pergi memancing ikan di sungai. Tak disangka, ia mendapatkan ikan yang besar. Ikan itu juga memiliki sisik yang berwarna kuning keemasan.
Pak Toba sangat takjub melihat keindahan ikan itu. Pak Toba sudah berpikir bahwa ikan tersebut pasti terasa lezat untuk disantap. Namun, tiba-tiba saja ikan itu berteriak, "Tolong, aku mohon engkau jangan bunuh aku! Bawalah aku ke rumah dan tinggalkan aku sendirian dan engkau akan mendapat keberuntungan!"
Pak Toba terkejut mendengar suara merdu yang keluar dari mulut si ikan. Karena ia percaya dengan perkataan si ikan, Pak Toba lalu membawa pulang ikan tersebut dan meletakkannya di dalam tempayan yang berada di dapur.
Keesokan harinya, Pak Toba heran sekali karena melihat begitu banyak koin emas di dapurnya. Sementara itu, ikan tangkapannya telah lenyap dari tempayan. Ketika Pak Toba masuk ke kamarnya, ia sangat terkejut melihat seorang gadis cantik berdiri di hadapannya.
"Jangan takut. Aku bukan setan. Aku adalah puteri jelmaan ikan," kata gadis itu.
Gadis itu juga menjelaskan bahwa koin-koin emas berasal dari sisiknya. Gadis itu mengucapkan terima kasih banyak ke Pak Toba karena tidak jadi membunuhnya.
"Bila engkau punya keinginan, katakan saja. Aku bersedia mengabulkannya," lanjut perkataan gadis itu.
Pak Toba telah lama hidup sendirian. Ia mengatakan bahwa keinginannya adalah memiliki seorang istri. Gadis itu mengabulkan keinginan Pak Toba dan bersedia menjadi istrinya. Namun, gadis itu meminta Pak Toba berjanji untuk tidak boleh menceritakan asal-usul bahwa dirinya adalah puteri jelmaan ikan. Bila janji itu dilanggar, maka dapat terjadi bencana yang dahsyat. Pak Toba bersedia menepati janji itu.
Setelah menikah, Pak Toba dan si gadis dikaruniai seorang putera bernama Samosir. Samosir tidak seperti Pak Toba yang rajin. Ia tumbuh menjadi lelaki yang pemalas. Samosir juga memiliki kebiasaan yang aneh, yaitu mudah lapar. Akibatnya, ia menjadi anak yang rakus. Tabiat Samosir ini seringkali membuat jengkel Pak Toba. Namun, Ibunya selalu mengingatkan Pak Toba untuk bersabar.
Pada suatu hari Samosir diminta Ibunya untuk mengantarkan makanan untuk Ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Namun, karena di tengah jalan Samosir kelaparan, ia malah menghabiskan makanan tersebut.
Ketika Pak Toba hanya menerima makanan sisa dari Samosir, meledaklah amarah Pak Toba.
"Dasar anak tak tahu diuntung! Tidak tahu diri! Dasar anak ikan," umpat Pak Toba sembari menjewer telinga Samosir. Pak Toba tanpa sadar telah mengucapkan kata yang seharusnya tak boleh disebut.
Samosir pulang ke rumah tersedu-sedu melapor apa yang diperbuat Ayahnya kepada Ibunya. Ibunya sedih sekali mendengar Pak Toba telah melanggar janjinya bahwa ia tak boleh menyebut asal-usul dirinya.
Si gadis meminta Samosir cepat-cepat menuju ke daratan yang tinggi karena sebentar lagi akan muncul bencana besar akibat Ayahnya ingkar janji. Benar saja, tiba-tiba meluap air yang sangat deras yang menenggelamkan seluruh desa, termasuk rumah Pak Toba. Pak Toba sendiri hanyut dibawa luapan air dan hanya bisa menyesali janji yang telah dilanggarnya. Si gadis terjun ke dalam air dan kembali menjelma menjadi seekor ikan.
Luapan air itu semakin lama semakin luas sehingga membentuk sebuah danau yang kemudian diberi nama Danau Toba. Sementara itu, daratan tinggi, tempat di mana Samosir menyelamatkan diri membentuk sebuah pulau yang lalu diberi nama Pulau Samosir.
Dongeng dari Indonesia (daerah Sumatera Utara)
Sumber gambar: folktalesnusantara.blogspot.com
Wednesday, August 14, 2013
Manfaat Anak Ikut Bimbingan Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, terkadang siswa tidak selalu bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Karena jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas, membuat guru di sekolah guru tidak bisa fokus mendampingi atau memantau proses belajar siswa satu per satu. Dalam suasana kelas besar, siswa bisa saja malu bertanya. Mungkin takut diledek oleh teman sekelasnya. Teman yang berisik atau mengganggu juga dapat menghambat penyerapan materi belajar.
Bimbingan belajar (bimbel) menjadi alternatif orangtua agar anak-anak mereka dapat mengikuti materi pelajaran tanpa takut tertinggal. Lalu, apa sajakah manfaat memasukkan anak ke dalam bimbel?
1. Mengulang materi
Prinsip belajar adalah mengulang. Bimbel pada umumnya mengulang materi ajar di sekolah. Hal ini membantu siswa mengingat-ingat yang telah dipelajari di sekolah
2. Membantu memeriksa pekerjaan rumah (PR)
Seringkali ada kekhawatiran orangtua bahwa PR anak tidak dikerjakan dengan baik. Guru-guru di bimbel dapat mengatasi kekhawatiran ini dengan membantu memeriksa hasil PR anak. Guru-guru di bimbel juga dapat membantu siswa yang menemui soal yang sulit di PR-nya.
3. Persiapan belajar saat menghadapi ulangan
Guru-guru di bimbel dapat membantu siswa dalam persiapan menghadapi ulangan. Bimbel yang baik memiliki bank soal yang dapat digunakan untuk mengecek kesiapan siswa.
4. Suasana nyaman
Siswa dapat bertanya tanpa perlu takut atau malu. Suasana kelas bimbel yang tidak sekaku dan jarak guru-siswa yang tidak terlalu jauh membuat siswa dapat nyaman mengutarakan persoalannya. Guru juga dapat menindaklanjuti secara langsung siswa yang lemah dalam materi-materi tertentu.
5. Menambah wawasan
Ada juga bimbel yang memberikan materi tambahan. Bimbel juga dapat memberikan tambahan wawasan kepada siswa.
6. Menambah relasi
Kelas di bimbel tidak selalu dari teman-teman sekolah. Maka, anak yang masuk ke bimbel dapat memiliki teman-teman baru. Tentu ini memperluas pergaulan anak.
Di Jakarta, ada beragam bimbel yang tersedia. Bimbel yang baik adalah bimbel yang bisa memberikan manfaat bagi siswa dan orangtua. Untuk itulah, Kidtozz memiliki semboyan Kids Tutoring Partner. Kidtozz ingin sekali dapat menjadi mitra (partner) orangtua dalam mendidik anak.
Anak Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah. Jangan biarkan putra-putri Bapak/Ibu gagal dalam belajar. Kami, Kidtozz, dengan sangat terbuka menerima kehadiran putra-putri Bapak/Ibu untuk memberikan pendampingan belajar yang maksimal demi kebaikan putra-putri Bapak/Ibu.
Bergabunglah bersama kami. Kami memiliki sejumlah program belajar yang menarik demi pertumbuhan dan perkembangan belajar putra-putri Bapak/Ibu.
Bimbingan belajar (bimbel) menjadi alternatif orangtua agar anak-anak mereka dapat mengikuti materi pelajaran tanpa takut tertinggal. Lalu, apa sajakah manfaat memasukkan anak ke dalam bimbel?
1. Mengulang materi
Prinsip belajar adalah mengulang. Bimbel pada umumnya mengulang materi ajar di sekolah. Hal ini membantu siswa mengingat-ingat yang telah dipelajari di sekolah
2. Membantu memeriksa pekerjaan rumah (PR)
Seringkali ada kekhawatiran orangtua bahwa PR anak tidak dikerjakan dengan baik. Guru-guru di bimbel dapat mengatasi kekhawatiran ini dengan membantu memeriksa hasil PR anak. Guru-guru di bimbel juga dapat membantu siswa yang menemui soal yang sulit di PR-nya.
3. Persiapan belajar saat menghadapi ulangan
Guru-guru di bimbel dapat membantu siswa dalam persiapan menghadapi ulangan. Bimbel yang baik memiliki bank soal yang dapat digunakan untuk mengecek kesiapan siswa.
4. Suasana nyaman
Siswa dapat bertanya tanpa perlu takut atau malu. Suasana kelas bimbel yang tidak sekaku dan jarak guru-siswa yang tidak terlalu jauh membuat siswa dapat nyaman mengutarakan persoalannya. Guru juga dapat menindaklanjuti secara langsung siswa yang lemah dalam materi-materi tertentu.
5. Menambah wawasan
Ada juga bimbel yang memberikan materi tambahan. Bimbel juga dapat memberikan tambahan wawasan kepada siswa.
6. Menambah relasi
Kelas di bimbel tidak selalu dari teman-teman sekolah. Maka, anak yang masuk ke bimbel dapat memiliki teman-teman baru. Tentu ini memperluas pergaulan anak.
Di Jakarta, ada beragam bimbel yang tersedia. Bimbel yang baik adalah bimbel yang bisa memberikan manfaat bagi siswa dan orangtua. Untuk itulah, Kidtozz memiliki semboyan Kids Tutoring Partner. Kidtozz ingin sekali dapat menjadi mitra (partner) orangtua dalam mendidik anak.
Anak Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah. Jangan biarkan putra-putri Bapak/Ibu gagal dalam belajar. Kami, Kidtozz, dengan sangat terbuka menerima kehadiran putra-putri Bapak/Ibu untuk memberikan pendampingan belajar yang maksimal demi kebaikan putra-putri Bapak/Ibu.
Bergabunglah bersama kami. Kami memiliki sejumlah program belajar yang menarik demi pertumbuhan dan perkembangan belajar putra-putri Bapak/Ibu.
Thursday, August 8, 2013
Wednesday, August 7, 2013
Si Kodok
Wah, pada liburan ke mana nih dear parents and kids? Atau mungkin ada yang balik ke kampung halaman alias mudik? Selama berlibur, Kidtozz tidak bosannya memperdengarkan lagu kanak-kanak yang lucu-lucu.
Kalau yang lagi di kampung halaman, coba lihat ada kodok, semut, kambing, dan tokek tidak? Tahukah kalian, mereka semua itu bersahabat lho. Kalau tidak percaya, coba deh dengarkan lagu yang dinyanyikan boneka Suzan bersama Kak Ria Enes.
Lagu Si Kodok dinyanyikan oleh Ria Enes dan Suzan. Lagu ini populer pada tahun 1993.
Kalau yang lagi di kampung halaman, coba lihat ada kodok, semut, kambing, dan tokek tidak? Tahukah kalian, mereka semua itu bersahabat lho. Kalau tidak percaya, coba deh dengarkan lagu yang dinyanyikan boneka Suzan bersama Kak Ria Enes.
Lagu Si Kodok dinyanyikan oleh Ria Enes dan Suzan. Lagu ini populer pada tahun 1993.
Friday, August 2, 2013
Kiat Mengatasi Kemalasan Anak
Sumber Gambar: www.dreamstime.com |
Menyalahi anak yang malas juga tidak baik. Bukannya memberikan motivasi, malah justru dapat menanamkan pola pikir kepada anak bahwa "aku memang anak malas". Anak yang merasa dirinya dicap seperti itu dapat kehilangan kepercayaan dirinya dan semangat untuk belajar. Anak akan berpikir bahwa dirinya tidak perlu bersusah payah untuk belajar, karena hasilnya akan sama saja. Padahal, sesungguhnya rajin pangkal pandai. Tidak mungkin seseorang bisa mendapat hasil belajar yang baik bila dia tidak mengembangkan sikap kerajinan.
Di bawah ini ada sejumlah kiat untuk mengatasi kemalasan anak:
- Untuk mengatasi kemalasan anak, orangtua harus dapat memberi pengertian dan menanamkan kesadaran kepada anak bahwa belajar adalah penting untuk masa depan mereka.
- Dampingi anak belajar di rumah. Meski anak sudah belajar di sekolah, orangtua tetap perlu memantau dan mengawasi anak belajar di rumah, terutama menjelang pekan ulangan.
- Ciptakan ruangan belajar yang baik dan kondusif. Tentu tidak baik bila saat anak belajar, di dekat anak ada TV yang menyala. TV dapat mengalihkan konsentrasi belajar anak. Begitu pun dengan mainan, komputer, ponsel dapat mengalihkan perhatian anak. Saat anak belajar atau mengerjakan PR, pastikan anak jauh dari jangkauan TV, ponsel, komputer, atau mainan.
- Buat kesepakatan dengan anak mengenai waktu belajar dan mengerjakan PR. Misalkan, sesudah pulang sekolah, anak boleh bermain sebentar dan beristirahat. Namun, sebelum atau sesudah makan malam, adalah waktunya belajar. Anak tidak diperkenankan bermain lagi atau menonton TV sebelum selesai belajar atau mengerjakan PR. Aturan ini mesti ditegakkan secara konsisten. Hal ini gunanya agar anak terdidik memiliki kebiasaan belajar yang baik.
- Bila anak melanggar waktu belajar, berikan sanksi seperti tidak boleh jalan-jalan, pengurangan uang jajan, dan lain sebagainya. Aturan ini juga mesi ditegakkan secara konsisten.
- Tidak semua anak terlahir dengan intelektual yang tinggi. Orangtua harus sadar dengan kemampuan belajar anak. Tetap beri apresiasi atau pujian jika ada peningkatan hasil belajar anak sekalipun hasilnya belum cukup memuaskan. Lebih jauh lagi, berikan hadiah yang menarik kepada anak bila anak dapat menunjukkan hasil belajar sesuai harapan orangtua.
- Dengarkan keluhan anak. Orangtua harus terbuka menanyakan mengapa anak sampai dapat malas belajar. Lalu, setelah mengetahui persoalannya, bantulah mengatasinya dan berikan motivasi agar anak kembali semangat belajar.
Subscribe to:
Posts (Atom)